Film Ayat-ayat Cinta -sebuah bahan renungan-
Posted Januari 23, 2008
on:Saya mengharapkan beberapa tulisan yang mendapat arus terbanyak adalah tulisan-tulisan seperti biografi. Atau yang membahas tentang kata salaf, agar kita bisa mengambil pelajaran dari mereka. Dan bisa mengikuti jalan mereka.
Namun ketika melihat statistik, ternyata perbandingan antara beberapa tulisan dengan artikel yang membahas tentang Ayat-ayat Cinta berbanding jauh sekali.
Mungkin karena fenomena best seller nya Novel Ayat-ayat Cinta yang menyebabkan banyak orang ingin cari tahu tentangnya yang akan dibuat menjadi film beberapa hari lagi. Dan ketika mereka searching di google atau lainnya, menggunakan keyword Ayat-ayat Cinta lalu tersangkut di blog ini. Karena memang ternyata, banyak sekali tanggapan orang-orang yang menunggu kehadiran film tersebut. Hal itu bisa di lihat di blog pribadinya si pembuat film tersebut. Juga di blog peminat, dan lainnya.
Walhamdulillah, jika memang begitu keadaannya semoga mereka mengurungkan niatnya dan mengganti dengan aktivitas yang bermanfaat setelah membacanya.
Oleh karena arus terbanyak itulah, tulisan kedua yang membahas tentang Ayat-ayat Cinta ini dibuat. Semoga niat ini dapat menghancurkan angan-angan Hanung Bramantyo, si Peminat omong-kosong tentang Ayat-ayat Allah. Meskipun disadari ini hanyalah sebagian kecil usaha dari banyak lagi blog-blog lainnya, seperti di blog ini, yang menyoroti Ayat-ayat Setan tersebut.
Namun, tulisan ini bukan bermaksud mengajak para pembaca untuk mengalihkan minatnya setelah membaca artikel sebelumnya, dari menonton film Ayat-ayat Cinta ke film porno, setelah membaca artikel ini.
Seluruh film yang memperlihatkan tubuh manusia adalah haram. Allah -subhanahu wa Ta’ala- berfirman, “Katakanlah kepada wanita-wanita mukminah, “Hendaklah mereka menundukkan pandangan mata mereka dan menjaga kemaluan mereka serta jangan menampakkan perhiasan mereka kecuali apa yang biasa tampak darinya. Hendaklah pula mereka menutupkan kerudung mereka di atas leher-leher mereka dan jangan mereka tampakkan perhiasan mereka kecuali di hadapan suami-suami
mereka, atau ayah-ayah mereka, atau ayah-ayah suami mereka (ayah mertua), atau di hadapan putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau di hadapan saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka (keponakan laki-laki), atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau di hadapan wanita-wanita mereka, atau budak yang mereka miliki, atau laki-laki yang tidak punya syahwat terhadap wanita, atau anak laki-laki yang masih kecil yang belum mengerti aurat wanita. Dan jangan pula mereka menghentakkan kaki-kaki mereka ketika berjalan di hadapan laki-laki yang bukan mahram agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan dan hendaklah kalian semua bertaubat kepada Allah, wahai kaum mukminin, semoga kalian beruntung.” (An-Nuur: 30-31).
Oleh karenanya, melihat sebagian aurat saja haram, apalagi melihat seluruh aurat seperti di film-film porno.
Teringat akan pesan Al-Imam Sufyan Ats Tsauri -rohimahullohu-, “Sesungguhnya kebid’ahan amat sangat disenangi oleh iblis daripada perbuatan maksiat. Karena (orang yang melakukan) perbuatan bid’ah tidak akan (kecil kemungkinan) bertaubat darinya. Sedangkan kemaksiatan akan (memungkinkan pelakunya) bertaubat darinya.”
Di samping itu juga, sesuatu hal yang jelas-jelas maksiat, seperti film porno, kita akan dengan tegas mengatakan bahwa itu adalah kemaksiatan. Dan berusaha sebisa mungkin untuk menjauhinya. Kecuali yang di hatinya sudah rusak. Dan ketika orang terjerumus di dalamnya, besar kemungkinan dia akan menyesali telah melakukan hal tersebut, lalu ia bertaubat dan Allah menerima taubatnya.
Namun, bayangkan jika sesuatu hal yang sebenarnya buruk, dan setan membungkusnya dengan kata-kata indah. Sehingga tersamarlah keburukan itu dengan sebuah keindahan. Yang jika kita melakukannya, maka kita tidak akan menyesalinya. Bahkan cenderung merasa telah melakukan sebuah ibadah, atau minimal berbuat baik. Kecil sekali kita menyesali perbuatan tersebut.
Coba diperhatikan kembali, jika yang dimaksud film tersebut adalah bagus dari segi efeknya. Artinya, mungkin yang kafir jadi Islam. Yang bejat jadi baik. Dan yang pacaran langsung menikah. Hal-hal seperti itukan yang dimaksud efek positif darinya?. Sehingga, kita mendukungnya sambil mengetik kata Takbir dan do’a-do’a yang mengharapkan agar film tersebut dapat tampil tanpa halangan. Karena, kita menganggapnya sebagai film dakwah.
Dengan dalih, mereka -para penikmat tempat hiburan- itukan saudara kita! Apakah orang-orang yang sering ke bioskop tidak boleh didakwahi?! Apakah orang-orang yang berada di tempat-tempat maksiat tidak boleh didakwahi?!. Begitu kira-kira kata mereka yang menganggap film tersebut sebagai film dakwah.
Semua yang disebutkan di atas adalah “tujuan yang diharapkan” yang “mungkin” saja berdampak begitu. Kalaupun, akan berdampak seperti yang dikatakan, efek yang didapatkan akan tidak sempurna. Artinya, ya, mungkin saja mereka menjadi Islam, namun Islam yang nantinya masih suka ke bioskop, masih suka memakai celana ketat meskipun sudah berkerudung, masih suka datang ke tempat-tempat yang bercampur baur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahromnya, dan lainnya. Hal inilah yang dikatakan efek terbaik yang didapat darinya. Namun perlu diingat, meskipun cuma hal-hal seperti itu yang dikatakan positif, itu masih “AKAN”. NANTI TERJADINYA, setelah mengantri di depan loket berdesak-desakkan antara laki-laki dan perempuan, setelah duduk di bangku bioskop setelah beberapa jam, setelah mendengar beberapa lagu pengiring, lebih berbahaya lagi dinyanyikan oleh perempuan, setelah melihat seorang kafir memegang mushaf Al Qur’an dan kalian tidak membenci atau mengingkarinya.Yang dalam beberapa jam tersebut, kita “pasti” mendapatkan keburukan-keburukan atau maksiat-maksiat lainnya. Padahal katanya, “Kita bisa terhindar atau merubah hidup dari yang senang dengan kemaksiatan menuju hidup yang senang dengan agama setelah menonton film tersebut”.
Sungguh, niat yang baik tidak bisa merubah yang haram menjadi halal!!!!
Tidak boleh seorang sholat dengan pakaian hasil curian!!
Tidak boleh seorang sholat dengan pakaian penuh najis!!
Tidak ada kebaikan diperoleh dengan cara yang penuh kebatilan!!
Padahal Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik-baik!
(Tulisan ini mengalami sedikit perubahan dari teks awalnya)
Link terkait:
Film Ayat-ayat Cinta -Tidak Lebih Berbahaya Dari Film Maksiat-
Kepada yang tersakiti hatinya
Ayat-ayat Setan berkedok Ayat-ayat Cinta
Klarifikasi
193 Tanggapan to "Film Ayat-ayat Cinta -sebuah bahan renungan-"
semoga tulisan anda bermanfaat ya akhi..
banyak orang tertipu dengan aneka kebid’ahan..
Tulisan ini bermanfaat bagi aku, aku jd g mau nonton, bener juga pendapatnya.
makasih bro
wallahu alam,,
kadang apa yg baek menurut kita belom tentu baek di mata Allah,,
apa yg buruk di mata kita belom tentu buruk di mata Allah,,
kenapa kita ga coba mengambil nilai positif dari novel n film ini?
kalo saya pribadi terus terang banyak nilai positif yg bisa diambil dr novel ini,,
tp kalo filmnya belom tw,,
tp semoga filmnya juga banyak memberi nilai positif,,
jangan men-judge sesuatu itu tidak baik kalo kita sendiri belom pernah mengalaminya,,
hanya Allah yg tw,,
segala sesuatu jika dimulai dengan niat yg baik insyaAllah akan mendatangkan kebaikan,,
bener ituh mas, saya sependapat dengan tulisan anda.
saya juga gak habis pikir, ga cuma di film layar lebar. di tv juga banyak sekali film yg katanya nya bernuansa islam tapi dimainkan oleh orang yang jelas” kafir (bukan beragama islam). menampakkan aurat, melakukan adegan shalat, memegang kitab suci. astaghfirullah, gak tobat” nih yg buat film begituan.
“baek menurut kita belom tentu baek di mata Allah”
memang benar. tapi ingat, kita sudah diberikan batasan” seperti apa yg tertulis dalam Al-Qur’an & Hadist. peraturan” disitu jelas, dan tidak bisa di tawar. memperlihatkan aurat adalah dosa!! apapun alasannya!!
apresiasi seni perlu dihargai, bagaimanapun hasilnya
assalamu’alaikum wr wb
saya baca blognya hanung di friendster. niat dia (tadinya) baik. Tapi dia tidak sadar sudah dijebak pada wilayah yang membuatnya harus menuruti keinginan pemilik modal yang notabene tak pernah memikirkan masalah akidah. Bagi mereka bisnis adalah nomor satu. Apakah hasilnya membuat kehancuran umat atau bahkan menimbulkan perang, hal itu nggak penting bagi mereka. Yang dihitung adalah laba-rugi.
Sebelum baca tulisan akhi, saya tadinya berniat menontonnya. Sekedar membandingkan, seberapa jauh tulisan Habiburrahman el sirazy diobrak-abrik untuk kepentingan dunia bisnis hiburan. Syukurlah. Allah memelihara saya dari memandang tubuh-tubuh bukan muhrim yang dipamerkan di film tersebut.
wassalamu’alaikum wr wb
MUNGKIN SEBAIKNYA KITA BERSIKAP SEPERTI PEMILIK WORDPRESS INI, PERNAHKAH DIA BERTANYA PADA ANDA UNTUK APA ? ISLAM, KRISTEN, BUDHA, HINDU SEMUA BOLEH MEMAKAI FASILITAS WORDPRESS INI?, SUDAHKAH ANDA MENILAI SESUATU SECARA OBJECTIVE. SAYA SALUT SAMA PEMILIK WORDPRESS….THANK YOU AND THANK YOU MATT.
/me numpang lewat lagi…
mana nih si Kelukman? Dateng donk mas! Jawab bantahan kita sem
/me pergi dengan peace yo
[sori dobel post]
ralat:
*Jawab bantahan kita semua!
@ joni eka putra : bener tuh, berhibur gak ada salahnya, karena hiburan itu indaah,
hmm, sejauh ini belum ade fatwa yang ngelarang nonton film..
lah , buktinya ada film ar-risalah yang nyeritain dakwah rasul,
terus kenapa anda menyalahkan dedy mizwar ? toh semua orang berhak untuk menyampaikan syiar islam, dan menyampaikannya ke dalam bentuk sinema itu masih dalam rambu yang benar..
inget hadis, ballighu anni walau ayah..
anda berpikir terlalu radikal..
oh ya, SELAMAT . POST INI JADI POST TERPOPULER DI WORDPRESS INDONESIA DAN KELAS SAYA.
oke.
babay.
ila liqo
wassalam
mau ngeflame lagi neh…^^
mas Kelukman ko ga dateng2 seeh!? kita semua pada nunggu loh!
/me blogwalking lagi
gw yakin smua org py pndpt yg berbeda,,, jd pliz donk ahh jgn terlalu naif gitu,,,bawa2 ayat al qur’an yg menurut aq terlalu diekspos berlebihan…ingatlah Allah paling tidak suka orang yg berlebih lebihan. jadi klo yg masih penasaran nntn film nya tp gak mau desak2an lebih baik nntn aja di rmh sama mahram nya yawww bye2
Balasan:
Kasihan, kecintaan anda terhadap menonton film mebuat anda buta dengan hal buruk lainnya yang sudah dijelaskan di atas selain dari sisi tempatnya.
[…] Cara untuk Populer Mantap sekali ketika gue masuk ke blog ini. Blognya sih cuma bertitle My Weblog, tapi pas gue sekrol ke bawah, pedas. Apalagi gue lagi makan […]
Assalaamu’alaykum!
wah, nm kt sama nih?
g bantu deh, maju terus!!!!!
weee rame euy
ayo kapan kita nonton bareng AAC
Assalaamu’alaykum!
Salam kenal akh, sama-sama dari Jakarta.
“ayo kapan kita nonton bareng AAC”
Ajakan kemaksiatan tuh!
Jangan lupa berkirim email ya akh.!
Wa ‘alaykumussalam warohmatulloh, insya Allah. Barokallohu fiik.
bener…filmnya aja belum diputer..belum bisalah kita menilai…
bener juga…kadang film gak sama kaya novel…yang penting ambil sisi positifnya aja akh,,
syukron..
haLo, sEBnRnya g s7 bgt ma artKeL2nya ttG baHaya noNton. Uda’ah Ga’ pRLu djlasin. Ntar g dkroyok lG ma org2 dsini. Abiezz, pd kontra ma artikeL nie…
Q dukung penuLis’y.!
wah seru nih, pilem nya aja lom kluar dah kaya gini. Gmn tar kl dah ada yak…
Kl menurut ane sih, kita sah” aja ngambil kebaikan dari mana saja. Jadi kl pilm nya emg ada hal” yg positif, why not??
-ambil kebaikan dari mana saja- <<Hati-hati, salah satu pemikiran sekuler.
wah kl masalah sekuler” an mah ane kaga tau. Tp ane yakin Tuhan ga cmn ngasih kebaikan ke satu golongan aj, Tuhan kan Maha Adil, ya ga??, nah boleh dong kita ambil yang baik” itu tanpa ninggalin prinsip” yang kita yakini. Lagian apa ga terlalu egois kl semua yang berbeda dengan kita kita katakan salah??
Allah mengasih kebenaran cuma di satu golongan, yakni Islam, dan tidak akan didapatkan dari selainnya meskipun dianggap baik oleh banyak orang. dan bukan Islam kalau tidak bukan dari Al Qur’an dan Sunnah shohihah. Dan tidaklah kita mengartikan Al Qur’an dan As Sunnah melainkan dari orang-orang yang Allah telah meridhoi mereka. Dan dari para ‘ulama yang mengabiskan umurnya mempelajari kedua ilmu tersebut. Bukan dari orang-orang yang senangnya berbantah-bantahan tentang dalil-dalil yang shahih karena dianggap tidak sesuai dengan akalnya.
Yah, egois kalau pendapat anda hanya berdasarkan otak, akal atau hati Anda tanpa memperdulikan dalil dan penjelasan para ulama. Namun kalau pendapat Anda memang ada ayat atau dalil yang mendukung, dan jelas-jelas mendukung (perhatikan ayat-ayat yang saya sebutkan di artikel apakah tersamar artinya menurut anda atau sangat jelas sekali maknanya?) lalu ada orang yang berani menentangnya dengan otak mereka, maka katakanlah kalian salah. jangan pernah ragu untuk mengatakannya.
Apakah engkau takut untuk mengatakan kepada orang yang:
>memberikan sebagian hartanya kepada orang miskin
>menolong orang yang sakit
>berderma ketika terjadi musibah
namun ternyata adalah:
>orang yang setiap hari menyembah berhala,
>atau setiap minggu pergi ke gereja,
>atau orang-orang yang tidak pernah sholat dan menganggap tidak berdosa meninggalkannya,
>dan seluruh bentuk pemikiran atau jalan yang kufurapakah anda ragu mengatakan mereka kafir dan kekal di dalam neraka, karena anda anggap itu egois????
Demi Allah, jangan anda lakukan. Jalan kebenaran hanya satu, Islam, yang tiada lain bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah. Dan untuk memahaminya, kita perlu belajar dengan orang-orang yang ahli. Dengan orang-orang yang menundukkan akalnya di atas kedua hal tersebut. Karena, siapapun punya akal.
Kalau akal saja sudah cukup untuk membuktikan kebenaran, maka apalah artinya seorang utusan yang membawa Petunjuk?
Seru nih dbatnya!
Tapi, trus trang smpe saat ini, yg mpunya ni artikel -mas lukman- msih menang!.
klo dibuat skor, berapa ya…?
3-1 untuk yg mpunya.
Salam yah dr aq!
ass,
salam kenal,
artikel yang menambah pengetahuan, sayang judulnya dapat menyakitkan hati seseorang (atau lebih).
sampaikan sesuatu yang baik dengan hal yang baik.
keberanian sutradara pembuat film AAC pasti diawali dari niat baik.
saya tidak akan mengatakan akan menonton filmnya juga tidak akan menonton filmnya.
baik buruk film ataupun tulisan ini hanya Sang Pencipta yang tahu.
wass.
ass,
salam kenal,
artikel yang menambah pengetahuan, sayang judulnya dapat menyakitkan hati seseorang (atau lebih).
sampaikan sesuatu yang baik dengan hal yang baik.
keberanian sutradara pembuat film AAC pasti diawali dari niat baik.
saya tidak akan mengatakan akan menonton filmnya juga tidak akan menonton filmnya.
baik buruk film ataupun tulisan ini hanya Sang Pencipta yang tahu.
wass.
nb:
tengok dakwah yang satu ini:
[…] saya membaca kalimat diatas, kalimat yang saya kutip dari sebuah komentar di blog ini. Bukan kali pertama saya membaca atau mendengar kalimat tersebut, tapi kenapa setiap kali saya […]
aduh duh mas, maaf ya, saya sungguh bingung dengan orang2 seperti anda. Yang hanya melihat masalah dari satu sisi saja. Baik atau buruk, Benar atau salah.
Seharusnya anda bersyukur masih ada film yang bernuansa islami, walaupun seperti kata anda itu cuman setan yang dibungkus dengan kata2 indah.
Dijaman kaya gini Bung!!, di Indonesia yang perilaku maksiat masyarakatnya (menurut anda) bertebaran dimana-mana. Film seperti AAC bisa jadi OASE sejenak bagi mata2 yang biasa mendosa (menurut anda).
Tolong dong, berpikirlah sampai luar kotak. Memang apa yang anda Inginkan?. Ga ada film sama sekali? semua wanita Indonesia menutup auratnya (sampe non muslim juga). Boleh-boleh aja kalau anda pengennya seperti itu. Ga salah kok.
Cuman..ga semua manusia pemikirannya seperti anda. Ga semua manusia percaya pada Alquran seperti anda percaya padanya. Anda pasti kesal, marah dan emosi kalau ada yang melcehkan Alquran kan. So do they. Masyarakat begitu plural, pun begitu dengan Firman Allah “lakum dinukum walyadin” bukan.
Kalau AAC saja anda bilang lebih buruk dari film porno, bagaimana dengan film porno itu sendiri? apa anda pernah berpikir bahwa AAC adalah salah satu jalan dakwah untuk menarik masyarakat lebih dekat dengan Robb-nya? (Even masih ada komersialisme di sana dan terdapat hal2 yang anda bilang di atas) Cuman satu satu lahhh…kalo anda berpikir masyarakat bisa tobat dengan dijejali Dalil dalil, larangan2 Allah dan Adzab adzab ALlah, kayanya susah dehhh..bukannya mereka malah akan menjauh sendiri ya? berpikir bahwa Islam adalah agama yang nakutin n nyeremin. Bermain cantik lah sedikit wahai Akhii..
Dan oh ya, pesen aja nih (dont take it too hard), saya lihat anda begitu menggebu-gebu dan sedikit ekstrem. Please calm down. Biasanya orang yang terlalu menggebu-gebu agamanya. Futurnya lebih cepat. Slow aja mas.. ALLAH Knows, and ALLah Understand
[…] saya membaca kalimat diatas, kalimat yang saya kutip dari sebuah komentar di blog ini. Bukan kali pertama saya membaca atau mendengar kalimat tersebut, tapi kenapa setiap kali saya […]
Tulisan tersebut amat sangat bermanfa’at bagi siapa saja yang memiliki hati yang sehat lagi hidup, dan akan menimbulkan kemurkaan bagi siapa saja yang memiliki hatinya mati,sakit lagi keras sekeras batu!Wahai manusia pembangkang lagi sombong kenikmatan dunia tak lebih daripada sayap seekor nyamuk!Allah telah mengutus rosulNya kepada kita untuk memberi kabar gembira dan peringatan kepada kita!Lantas berhak kah kalian beralih kpd selainnya?Berapa banyak hikmah dan pelajaran yang di kandung dalam al qur’an dan alam semesta yg kalian berpaling darinya?Berapa banyak hikmah dan pelajaran dari dirimu yang kalian tak memikirkan hal itu?Sungguh kotor jiwa yang selalu mengikuti hawa nafsu!Hidupnya di dunia tak lebih hanya senda gurau saja!Wahai orang2 yg berakal layak kah kalian mengatakan aturan Allah yang di bebankan kpd kalian sebagai aturan yg fleksible?Tidak ya ‘aaqil!Aturan Allah adalah baku!Hanyalah pengikut iblis sajalah yang selalu membuat alasan2 !Inna lillah!Kembalilah kalian kepada pokok agama kalian!Alqur’an & as sunnah menurut pemahaman para sahabat rosulullah!Bukan dengan film2 yang penuh dgn makar dan tipu daya!Guna menjauhkan dan menghalangi orang dari memahami islam yang sebenarnya!Itu adalah syubhat bgi kalian!Lihat dan nilailah dgn ilmu bukan dgn akal dan hawa nafsu kalian semata!Jangan berkomentar film itu kan islami!Tdak yaa ikhwah, pasti itu keluar dari kejahilanmu trhadap islam!Bagaimana Anda berani berkomentar sperti itu sedangkan anda belum memahami dan menjalani islam dgn kaffah?, sungguh itu adalah kedustaan terhadap Allah, rosul dan agamaNYA!Bertaubatlah kalian sebelum nyawa sampai di tenggorokan kalian!Wallahul Musytaka.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ba’da tahmid wa shalawat…
Mohon maaf kepada semuanya, saya mohon izin urun rembug…
1. Logika ‘kebanyakan’ dan ‘sedikit’
“Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik.” (QS.7:102)
“Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu.” (QS.43:78)
“yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling, tidak mau mendengarkan.” (QS.41:4)
dan masih banyak lagi…
“Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.” (QS.34:13)
“maka sedikit sekali mereka yang beriman.” (QS.2:88)
dan masih banyak lagi…
Itulah nukilan beberapa ayat dari Al-Quran Al-Karim…
Intinya, kata ‘kebanyakan’ cenderung disandingkan dengan ‘keburukan’, sedangkan ‘kebaikan’ disandingkan dengan kata ‘sedikit’. Semoga kita bisa mengambil pelajaran supaya kita mengikuti ‘kebenaran’ sekalipun ‘kebanyakan’ orang tidak menyukainya.
2. Berhati-hatilah terhadap kemajuan teknologi, terutama media karena di dalamnya banyak disisipi unsur bisnis dan bahkan konspirasi untuk merusak generasi umat Islam.
3. Sikapilah dengan bijak setiap perbedaan yang ada.
4. Saya sudah pernah membaca novel Ayat-ayat cinta dan menurut saya sangatlah bagus, meskipun tentu tidak luput dari kekurangan. Namun, untuk filmnya saya rasa banyak ‘kepentingan’ di situ. Dan yang tidak saya suka adalah pemerannya bukanlah orang-orang yang memang memegang teguh syariat Islam dalam kesehariannya sehingga bisa diperkirakan bahwa di film itupun akan tampak sikap tidak memegang teguh syariat Islam itu.
5. Perlu kita semua ketahui bahwa di dunia ini sungguh ada ‘sedikit’ muslim/muslimah yang sangat menjaga dirinya dari berbagai macam syubhat apalagi bid’ah. Di rumah-rumah mereka bahkan tidak ada televisi, tidak ada gambar, patung, suara nyanyian, dll. Muslimah menutup auratnya dengan pakaian muslimah, bahkan sebagiannya ada yang bercadar. Sungguh, mereka bukanlah ekstrimis, bukan pula teroris, tapi mereka adalah … (semoga rekan2 semua bisa menjawabnya)
6. Salam untuk semua, berhati-hatilah dalam berkata-kata (baca:komentar) karena betapa banyak orang yang terjerumus ke neraka karena lidahnya.
Wallahu a’lam… Wal afwu minkum…
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Assalammualaikum..
menurut aku novel ayat2 cinta itu memang novel yg alhamdulillah bagus, sarat makna dan mengingatkan kita bagaimana mencari cinta yg sesungguhnya, tapi untuk menonton filmya sekalipun nonton dirmh melalui dvd ato vcdnya saya memilih utk tdk melakukan..krn pasti dah banyak adegan yg tdk lagi sesuai pakem dlm novel tsb, aplgi di ktkan sulit mencari setting tempat di kairo mesir, belajar dri yg sudah2 bnyak film yg diangkat dri cerita islami tpi ketika difilmkan berubah total, contoh ketika msh berbentuk novel ato cerpen pelaku pria tdk berani menatap ato memegang tangan si wanita tpi ketika difilmkan semua jdi sah dilakukan ada adegan memandang lwn jenis lama sekali bahkan menyentuh… bisa jdi kecewa klu maksain diri utk nonton..mending nggak deh… bahkan belakangan denger lagu ayat2 cinta yg dibawakan rossa lah kok gak nyambung yaa…gimana filmnya nanti??
mohon maaf bagi yang tidak berkenan..sekedar nyampein uneg2
wassalammualaikum
Wa ‘alaykumussalaam warohmatullohi wabarokatuh
Ya, kita harus teguh di atas Islam. Tidak menjadi lunak ketika ada kebaikan yang dibungkus keburukan, maka kita mengatakan itu baik hanya karena menganggap ada kebaikan di sana. Padahal kita tahu, mencegah mafsadat lebih didahulukan dari (apalagi sekedar menganggap) mengambil kebaikan.
Begitulah, dahulu juga saya sempat mengatakan bagus walaupun saya ketahui di beberapa bagian ada yang kurang bagus. Dan saya sudah tidak pernah mengatakannya sebagai novel yang bagus, apalagi untuk mengatakn secara keseluruhan sebagai novel islami.
Dapat dilihat ketika film itu ditayangkan, apakah menurut kita si penulis novel -Kang Abik- tidak menyetuji film tersebut?.
Adakah penjelasan yang menyatakan bahwa ia merasa keberatan akan hal itu?
Tidak, bahkan dalam beberapa perkara yang menyebabkan film itu tetap tampil ia membantu prosesnya.
Saya tidak pernah takut jika ada orang yang membenci saya hanya karena saya takut dibenci.
Jika memang itu salah, bahkan jelas-jelas dapat dimengerti secara jelas di dalam Al Qur’an dan Al Hadits yang tertulis jelas, jika saya sanggup menyampaikan maka saya akan sampaikan.Wallahu a’lam.
Jazakallohu khoiron
Assalamu ‘alaikum..
wa ‘alaykumussalam warohmatulloh wabarokatuh
untuk mas kelukman yg menulis artikel di atas:
Mohon ma’af, sebaiknya dengan Lukman
“bukan diri kita yang menilai kita baik atau buruk”
“bukan pula diri kita yang menilai pendapat kita baik atau buruk”
“manusia di ciptakan begitu beragam (subhanallah!!), segala perbuatan manusia baik maupun buruk hanya ALLAH swt. yang berhak memberi nilai”
“manusia hanya bisa memberikan nasehat, hanya bisa memberikan opini, tetapi manusia tidak berhak ubtuk memaksakan kehendak orang lain (contoh: dalam memeluk agama) dan sungguh saya sangat kecewa dengan pendapat mas kelukman, bukan berarti saya tidak setuju”
“saya hanya tidak suka dengan JUDUL nya…”
Ya Allah, teguhkan saya dan dia di atas Islam. Teguhkan saya dan dia di atas Islam. Pernyataan ia yang mengatakan bahwa hanya diriMu yang berhak menentukan baik atau buruk terhadap segala sesuatu membuktikan keimanannya pada Mu.
Tunjukkan, di mana letak pendapat saya yang anda tidak menyetujuinya wahai saudaraku? Bukankah kita meiliki kesamaan prinsip, hanya Dia yang berhak mengakatan baik atau buruk? Dan bukankah dari awal tulisan sampai akhir merupakan seperti itu yang saya lakukan?
film maksiat yang bagaimana??
dimana lebih berbahayanya??
kalau memang ayat-ayat cinta lebih berbahaya dari film maksiat, bagaimana dengan film-film laennya??
Baiklah, kita sama-sama berusaha untuk selalu lebih baik dalam memahami agama ini.
Apakah tidak lebih berbahaya, sesuatu yang sebenarnya banyak maksiatnya (ikhtilath -baik film maupun tempat penayangannya-, aurat -baik film maupun tempat penayangannya-, bersentuhan yang bukan mahromnya, melalaikan dari mengingat Allah, mendekati zina, dan lainnya) kita mulai menganggapnya sebagai hal yang wajar, dan itu boleh-boleh saja karena kita terlanjur menilai sebagai da’wah (ibadah), sehingga mungkinkah kita menyesalinya setelah melakukannya? Apakah hal prinsip seperti ini tidak lebih berbahaya dari sesuatu yang maksiat dan tetap dianggap maksiat, kecuali orang yang lemah imannya yang mau “menyantapnya” dan itupun, besar kemungkinan ia menyesalinya setelah melakukannya.
Bukan berarti, film maksiat lebih baik dari film tersebut. Sebenarnya, keduanya sama-sama film maksiat. Sehingga, maksud penggunaan kata “lebih berbahaya” ini digunakan untuk membantah orang-orang yang menilai adanya sebuah film “dakwah”.
Wallahu a’lam
Wassalamu ‘alaikum..
wa ‘alaykumussalaam warohmatulloh
Wah rame banget…..
Memang kebenaran atau kebatilan selalu ada yang pro dan kontra, iya khan ??…..
Maka nasehat yang indah bagi kedua pihak yang merasa berseberangan adalah introspeksi diri: Sikap saya punya landasan syar’i nggak?. Jadi adil pada diri sendiri gitu….
Tapi masalahnya banyak orang yang memang belum terlalu peduli dengan standar kebenaran: Al Qur’an dan As Sunnah menurut pemahaman generasi salaf, sehingga wajar kalau banyak saudara-saudara kita yang ngotot menilai sesuatu yang belum ideal sebagai sesuatu yang sudah baik, karena memang pemahaman kita bertingkat: ada yang sudah faham dan ada yang masih perlu ditingkatkan kefahamannnya
Cuma… yang lebih banyak kan kita yang belum tho..?
Nah… disinilah indahnya….
Nasehat saya buat saya sendiri dan juga kang kelukman….
Ternyata kebenaran harus disampaikan, tetapi dengan cara yang paling baik.
Karena di sini emang lebih banyak yang tingkat pemahamannya belum setingkat kang Luqman, maka -menurut hemat saya- kang Luqman perlu menggunakan bahasa yang berangkat dari tingkat pemahaman mayoritas saudara-saudara kita.
Selain itu bahasa yang santun dan menyentuh hati (walaupun isinya tegas) akan lebih mudah diterima dan masuk ke hati, dibanding yang langsung ‘buka front’.
Juga perlu adil…. banyak kita saksikan rekan-rekan yang kadang kurang adil dalam menyampaikan kebenaran. Misalnya judul “…lebih berbahaya dari film maksiat”… selain memprovokasi juga kurang adil (walaupun maksudnya baik: mengungkap bahaya kebatilan yang dibungkus kebenaran)
Terakhir…. perlu juga dalam setiap langkah kita -sebisa mungkin- menghitung efek lain dari ikhtiar baik kita. Termasuk adanya saudara-saudara kita yang tadinya ‘gak perhatian’ sama film tersebut, kini malah jadi penasaran dan mau nononton.
Bagaimana pun kita ucapkan terima kasih pada kang Luqman, telah mengingatkan pada kita adanya beberapa sisi negatif pada film tersebut, namun kami juga mengharapkan di masa yang akan datang Kang Luqman berkenan untuk mengemas bahasanya dengan lebih baik lagi, lebih melmperhatikan realitas pemahaman mayoritas saudara-saudara kita, sehingga nasehatnya lebih merasuk dalan hati kita semua serta niat amar ma’ruf dan nahi mungkar beliau akan lebih efektif dan efesien. Bagaimana pun kebaikan yang disebarkan ke tengah saudara muslim akan lebih mengesankan jika dikemas dalam bahasa ukhuwah…(bukan bahasa perang, he he … maaf, canda)
Semoga Allah Ta’ala terus mencurahkan taufiq dan kasih sayang-Nya pada kita semua, agar terus berbenah diri ( ilmu dan amal) menuju Ridho Ilahi.
ass.
q mang gk tw critanya….
tpi aku heran kok cma film nie yg komennya bnyak…
padalah kya hatun jembatan ancol..
itu bnyak pa lahi diliatin maksiatnya….
coba jangan pilih komen……
aku belum baca novelnya…
mang dimana sih sisi maksiatnya…
Wassalam.
pliz jawab aku jadi ragu2….
Assalammu’alaikum….
mas lukman,…
saya salut sama mas. mas begitu teguh memgang prinsip dan keyakinan mas.,tapi hanya sebatas itu.
selebihnya saya (maap) kurang merasa berkenan dengan komentar-komentar mas yang tajam dan serasa menusuk perasaan orang awam seperti saya…..
ibarat orang melempar batu kepada mas, maka mas membalasnya dengan melempar batu yang lebih besar lagi…saya takut kalau komen-komen mas tadi malah membuat orang lain tidak ingin mendengarkan mas.
saya akui saya memang masih memiliki pengetahuan yang awam tentang islam…oleh sebab itu saya senang sekali apabila ada pendakwah menyampaikan sesuatu yang bermanfaat dengan sangat lembut, tegas namun sesuai dengan apa yang diperintahkan..
itu yang saya rasakan saat pertama kali membaca “ayat-ayat cinta”…disitu kang abik menyampaikan islam dengan indah…
setelah membaca novel itu saya merasa lebih tertarik membaca buku-buku islam yang lainnya…
jujur mas…andaikan saya orang yang “jahat” dan mas mungkin menasehati saya, terus terang saya tidak akan tertarik dan tersentuh….saya malah merasa mas menyakiti perasaan saya..
saya sempat berpikir kalau mas adalah orang yang tidak senang dikritik dan orang yang merasa paling benar(entahlah….mungkin saya hanya su’uzon) saya tidak berharap begitu..
saya hanya berharap para pendakwah dapat menyampaikan sesuatu dengan lebih elegan, lembut, namun bermanfaat dan menyentuh kalbu….seperti Rasul, yang selalu bijaksana dan lembut tutur bahasanya….semoga…
wassalammu’alaikum
Wa ‘alaykumussalam warohmatulloh
Saya berusaha untuk menyampaikan komentar balasan dengan lembut. Jika saja, dia mau juga menggunakannya dengan bahasa yang lembut. Saya tidak mengerti, mungkin saya salah ketika mulai melakukan yang demikian.
Namun sungguh, saya sangat menerima kritik dan masukan. Silakan lihat, di buku tamu.
Anda tahu, seorang teman pernah menegur saya, katanya di blog saya ini masih ada avatarnya. Dan dia menyarankan saya untuk mengganti theme dengan theme yang sekarang. Walhamdulillah, saya menerimanya.
Namun, bukan yang hanya berdasarkan akal dan hati pribadi masing-masing. Jika ada yang mengatakan bahwa rosululloh itu bijaksana dalam dakwah, memang benar. Oleh karenanya, saya perlu penjelasan dari itu. Bijaksana apa yang dimaksud?
Mohon kritik dan berikan saran kepada saya.
[…] Film Ayat-ayat Cinta -Lebih Berbahaya Dari Film Maksiat- Ayat-ayat Setan berkedok Ayat-ayat Cinta […]
assalamualaikum…afwan akhi, ukhti…bukannya ane mau sok tau, tapi sepanjang yang saya baca, novel ini memberikan pesan moral yang sangat dalam…
saya heran sekali, kenapa banyak sekali orang yang mencaci dan menghujat novel bagus ini?
Terlepas dari kesalahan yang pasti terjadi dalam setiap karya tulis seorang manusia, semoga bermanfaat dalam memperbaiki moral pembacanya.
mohon kak lukman menjelaskan pada saya dimana letak ke “jelekan” dari novel ayat-ayat cinta ini…
Untuk novelnya, memang terdapat manfaat di dalamnya. Namun, kalau harus diuraikan tentang letak kesalahannya. Wallahu a’lam. Ada satu contoh, ketika si Fahri mulai duduk berdua di dalam bis dalam bangku yang bersampingan dengan seorang perempuan, Maria namanya. (Mungkin kita tidak menyadarinya, tersamarkan bukan?)
Wallahu a’lam
ehmmmm!!!! mari kita ucapkan istighfar yang banyak…Allah melihat dan mendengar kita…hanya Ia yang benar,jangan ada yang merasa benar yaaa…lagian, kita ini kan sodara
Apakah karena kita saudara, lantas meninggalkan budaya saling mengingatkan dan menasihati?.
Apakah karena kita bersaudara lantas membiarkan begitu saja yang terjadi di antara kita?
Tidaklah tangan kanan berdiam diri, jika tangan kiri kotor. Atau sebaliknya. Bahkan bila perlu, jika kotorannya sangat sulit dibersihkan, salah satu di antara keduanya berusaha dengan sikat atau hal-hal yang lebih keras agar dapat membersihkan yang lainnya.
Wallahu a’lam
inilah akibat dari ngaji yang ga tamat. melihat sesuatu separo separo. semua yang tidak sepaham dibilang bid’ah. baru hafal satu ayat saja sudah berani mengkomentari yang belum dia lihat, hargailah karya orang lain, kenapa sih ga ngomentarin Harry Potter yang sudah jelas marusak iman.
Keterlaluan!!!!
saya sebagai orang film sangat gak setuju dengan pendapat in… karena banyak teman saya yang beragama Islam menunanti2 film ini dan saya juga beragama Islam….
Mungkin bagi Anda film2 atau sinetron2 Bang Dedy Mizwar (yang kental sekali nuansa islamnya) juga lebih berbahaya dari Film-film Porno. Ya kan?
udah nonton filmnya apa belum? jangan karena dengar ceramah terus langsung caci maki sana sini…
mas jangan suka memfitnah.. itu dosa tau…
inilah akibat dari ngaji yang ga tamat. melihat sesuatu separo separo. semua yang tidak sepaham dibilang bid’ah. baru hafal satu ayat saja sudah berani mengkomentari yang belum dia lihat, hargailah karya orang lain, kenapa sih ga ngomentarin Film2 yang ada di Lativi tiap malam
TERLALALU……
@yoe
Insya Allah, tentang Harry Potter akan dibahas. Terus terang, untuk Harry Potter sebenarnya sudah sangat jelas seperti yang dikatakan sebagai perusak iman. Namun, untuk Film AAC ada sedikit kerancuan. Sehingga, ketika akan ditayangkan saya hanya berusaha menyampaikan. Wallahu a’lam.
@Q2
Wallahu a’lam, apakah saya memfitnah atau tidak. Namun, saya sudah menjelaskannya berdasarkan hal-hal yang sudah dapat dilihat saat ini.
Untuk penjelasan mengenai lebih berbahaya dari film porno, sebaiknya lihat artikel lanjutan saya yang berjudul
“Kepada yang tersakiti hatinya”.
Wallahu a’lam, watawakkal ‘alallah.
Assalaamu’alaikum,
kepada semua Muslim jangan saling musuhan gara – gara film ato yg lain yaaaa !!!!
kalo emang AAC lebih bahaya dr FP, yaaaaa….. jangan liat film aja (he…3x, emang bisa ?, siapa disini yg gak ngerti FILM)
FILM are….
Full
Imaging (but)
Low (for your)
Memory
Wassalaam:)
Yaa akhi Kelukman,
Wallohi !! dgn segala kelemahan, ana harus akui bahwa ana masih menikmati produk2 budaya urban. Namun jauh dilubuk hati ana yg paling dalam, anapun berkeinginan suatu saat kelak (entah kapan???) Alloh mengokokohkan ke-2 kaki ana diatas manhaj para generasi salaf secara KAFAH. Meski ana pecinta novel AAC dan (juga) filmnya, sebenarnya ana menyetujui pendapat antum. Tapi kalau boleh ana beri saran, ahsan antum lebih memilih padanan kata yg lebih halus (tanpa mengaburkan makna tentunya), sehingga nasihat antum bisa menyentuh semua kalangan bahkan dari yg paling awam sekalipun. Karena sering yg haq malah terasa menjadi bathil, justru karena cara penyamapain da’i yg kurang bijak. Pertama kali ana ikut kajian salaf adalah hari dimana ana bertemu (dan langsung menyukai) muhadhoroh dari UST. LUQMAN BA’ABDUH – JEMBER. beliau menyampaikan bab ttg KELUARGA. Meski beliau ust yg sdh mahsyur dikalangan para Salafiyin, beliau tetap bisa “berlunak lunak bahasa” krn kebanyakkan mustami’ yg datang waktu itu adalah org awam. Beliaupun bisa “tegas” bila dikalangan sendiri. Artinya, tempatkan posisi antum sesuai dgn khalayak yg hadir agar nasihat bisa tercapai, kheir?!
Wallohu musta’an.
waduh mas………..
kok gitu ngomongnya,,menurut q AAC bgus kok,,
mas ga harus memblangin yang lum pasti,he,dah mas vonis negatif…….
padahal lum tau tu ngatif..
padahal kalau kita ingin mdakwahkan seseorang kita ga harus langsung menyuruh dia belajar islam scara keseluruhan,,
tapi,mulailah secara beraksur angsur mas…
cntoh:misalkan seseorang yang biasanya hidup dalam suasana yg tdak islam..,nggak menutup aurat..tiba2 mas mengaramkan segala kelakuannya,,pasti dech orang trsebut ga mau mndengarkan mas,malah bisa2 mas di usir dari hadapannya,,
tapi,coba mas mendakwahi ia braksur angsur dengan pelan2 dan brtahap mendakwahi ia,InsyaAllah hatinya kan luluh dech…
ok mas!!
Akhi,terima kasih Anda sudah mengingatkan kami smua. Karena itu adalah wajib dan sunnah sebagai sesama muslim, bahkan untuk non-muslim pun tak ada masalah..
Kalo antum menganggap bioskop itu tempat penuh maksiat, sungguh Allah Maha Tahu lebih dari kita semua…
Saya ingin mengajak Anda mencoba untuk sejenak meingingat… “Allah menghendaki siapa saja untuk diberikan hidayah, tak ada satupun yang bisa menghalangi-Nya. Tetapi bila Allah akan mematikan hati manusia, sungguh tak ada satupun yang bisa menghalangi-Nya…”
Coba bayangkan, bila ternyata di bioskop tersebut Allah memberikan hidayah untuk hambanya, apakah ada makhluk yang menghalangi? Tidak, wahai saudaraku…
Allah melihat kita setiap saat. bahkan kita bersembunyi sekalipun. Allah memberikan hidayah tidak hanya di 1 tempat saja. bahkan bisa di semua tempat. Di masjid, di kampus, bahkan bisa saja hidayah itu turun (maaf) di lokalisasi sekalipun.
Allah sayang kita semua. Berpikir positif terhadap sesama adalah yang diinginkan-Nya.
Oia,mohon kalo bisa pas membahas Bid’ah ada pendamping yah… Kalo kita hanya menukil dari kitab saja, ada kemungkinan penyalahartian…
Senyum terindahku kuberikan kepadamu wahai Saudaraku 🙂 Meski engkau tak bisa melihatku tersenyum dsni. Hanya tulisan inilah yang mewakili hamba yang dhoif ini…
Wallaahu ‘alam bishshowab… 🙂
Assalamualaikum
ALLAHU AKBAR!!
ALLAHU AKBAR!!
ALLAHU AKBAR!!
ALLAH Maha Mengetahui segalanya… tidak akan pernah ada yang luput dari pengawasan-Nya bahkan makhluk ALLAH selain manusia sekalipun…manusia hanya sekecil debu bagi ALLAH..ALLAH pasti tahu apa yang terbaik bagi umat-Nya.
Sadarilah…tak ada yang bisa merubah suatu kaum selain kaum itu sendiri…
Wassalamualaikum
Assalamualaikum
ALLAH Maha Mengetahui segalanya… tidak akan pernah ada yang luput dari pengawasan-Nya bahkan makhluk ALLAH selain manusia sekalipun…manusia hanya sekecil debu bagi ALLAH..ALLAH pasti tahu apa yang terbaik bagi umat-Nya.
Sadarilah…tak ada yang bisa merubah suatu kaum selain kaum itu sendiri…
Wassalamualaikum
Assalammu’alaikum….mas
Comment saya diatas hanya merupakan kesan pertama saya terhadap mas….dan juga harapan2 saya..
pada dasarnya saya mengerti dengan kekhawatiran mas….
bijaksana dalam artian anda bisa menempatkan diri anda sesuai dengan audience atau khalayak ramai…dan terkadang dakwah itu perlu kesabaran, tidak dengan frontal kita langsung menjudge orang…
saya sangat setuju dengan hamba_dhoif, Allah sayang kita semua…dan hanya Allah yang benar-benar tau dimana dan kepada siapa saja DIA akan memberikan hidayhnya
entah itu di mesjid, jalan, mall, bioskop…..
kelukman says…
“Saya berusaha untuk menyampaikan komentar balasan dengan lembut. Jika saja, dia mau juga menggunakannya dengan bahasa yang lembut.”
jangan jadi pendendam dong mas….sabar..shalli ‘alan nabi
sesungguhnya sabar adalah perilaku dakwah yang paling baik…
maafkan saya kalau ada kata-kata yang lancang…..
semoga dakwah anda bermanfaat
wassalammu’alaikum….warahmatullah
bismillah…
hmmm….. saya pernah mendengar kata-kata mutiara, “bahwa yang disampaikan dari hati…akan sampai ke hati…”
memang adakalanya untuk mengingatkan, hati ini perlu diguncang dengan sedemikian kerasnya, namun juga ada kondisi di mana untuk mengingatkan, hati ini harus disentuh dengan lembut dan hati-hati….
“dinamakan qalb itu karena sifatnya yang mudah berbolak-balik laksana daun yang ditiup angin…”
maka, untuk berdakwah, tentunya tidak bisa menggunakan bahasa yang general, berdakwahlah dengan menggunakan bahasa mereka yang didakwahi (dengan ttp berpegang pada Quran dan Sunnah lo). Ada kalanya kita keras dan adakalanya kita lembut….
pun demikian saat kita hendak menuliskan sesuatu… hendaknya kita pun memikirkan perasaan orang yang akan membaca tulisan kita. bukankah ketika kita hendak melakukan sesuatu, terlebih dulu kita tanyakan pada diri kita, “jika hal itu berlaku pada kita, apa yang kita rasakan? sakit? senang? tercerahkan?”
lihat kutipan berikut :
Islam adalah penjara bagi orang-orang yang beriman…
namun Islam itu diturunkan untuk menjadi rahmat bagi alam semesta….
sekilas ga sinkron kan?
tapi saat kita lebih bijak untuk menyelami kontradiksi di atas, maka kita akan menemukan titik temunya…
seorang pendakwah yang baik (menurut saya), akan berusaha mencari titik temu dengan para mad’u-nya…
ia tidak akan berkata, “yang penting sudah saya sampaikan…” namun ia berkata, “yuk, kita cari jalan yang terbaik dari masalah ini atau yuk kita baca referensi lebih banyak lagi agar kita lebih bijak dalam menyikapi persoalan ini…
satu lagi…
terkadang kita berdebat namun tak kunjung selesai karena masing-masing mempertahankan sudut pandang mereka. Sekali-kali, gunakanlah sudut pandang orang lain agar kita lebih arif dan bijaksana dalam bersikap… Agar kita mampu untuk menyentuh relung hati mereka…
benar memang, bersederhana dalam perkara yang haq itu jauh lebih baik daripada bersungguh-sungguh pada perkara yang bid’ah
nah, kenapa kita tidak “bersederhana” saja…
semoga menjadi inspirasi bagi semua….
insya Alloh
afwan jiddan jika ada kata-kata yang kurang berkenan…
Jadi ingat perkataan mahathir muhammad tentang zionis yang memerintah dunia melalui tangan-tangan umat sendiri.
Kadang-kadang agen-agen zionis yang suka memecah belah umat (tanpa sadar tentunya), lebih berbahaya dari zionis yang asli.
Waduh bos(yang nulis blog)…
gimana sih kalau mengklaim masalah film islam, jangan cuma film yang AKAN ditayangkan. Film yang sudah ditayangkan aja ga ada yang gugat…
Bukan tidak ada yang gugat, mungkin mas ayoeby yang belum mengetahui kalau film2 di TV yang merusak akhlaq dan aqidah, sudah banyak yang menggugatnya. Wallahu a’lam.
Masalah yang katanya
“Padahal Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik-baik!”
Semua orang juga tahu bahwa Allah itu baik malahan Maha melihat, kalau Allah tidak menerima yang baik pastinya semua manusia selain Agama Islam sudah MATI semua. Malahan Orang Islam sendiri nyatanya ga luput dari kesalahan.
Makanya kalu buat blog dipikir dulu BOS, jadinya banyak yang Ngeklaim deh..
Apalagi (ditengah2 coment penulis blog menulis)yang katanya (“Apakah yang dimaksud orang-orang yang mengantri di depan loket berdesak-desakkan antara laki-laki dan perempuan, lalu masuk ke ruangan yang bercampur baur pula, lalu banyak melihat aurat di sana, bahkan tidak jarang waktu penayangan melalaikan kita dari mengingat Allah, lalu banyak hal buruk lainnya, adalah mereka orang-orang yang mencintai Allah dan rosulNya atau yang mengamalkan AlQur’an”) perlu diingat untuk penulis BLOG…(Berani menasehati harus berani mengerjakan kalau tidak dosa lebih berat)Memang mungkin ditayangkan seperti itu, tetapi apabila ANDA sendiri yang mengalami kejadian tersebut seperti “Berdesak-desakan mengantri di loket dengan wanita ketika ANDA sedang terburu-buru untuk pergi ke suatu tempat, apakah ANDA akan ingat bahwa ANDA tidak boleh berdesak-desakan dengan wanita padahal anda juga ingin terburu-buru).
Contoh tersebut terlalu dipaksakan. Padahal jika saya terburu-buru, terlalu banyak cara yang bisa saya pilih untuk menghindarai hal tersebut. Namun, jika memang HARUS TERPAKSA, maka harus mengambil jalan yang paling menjaga dari keburukan.
Dan sudah dikatakan oleh para ‘ulama tidak mengapa. Insya Allah.
Juga yang katanya(BAHKAN, LANTUNAN AYAT AL QUR’AN -YANG SANGAT DIANJURKAN UNTUK DIDENGAR- DITAYANGKAN DI BIOSKOP, -YANG SECARA UMUM DISEPAKATI SEBAGAI TEMPAT YANG PENUH DENGAN KEBATILAN-, DEMI ALLAH! TIDAK BOLEH KITA MENDATANGINYA.)
BOS…Memang ada AL-QUR’AN atau HADITS yang mengatakan BIOSKOP itu tempat haram???
Bukan kata “BIOSKOP” yang dilarang. Namun, kenyataan sifat-sifat dari BIOSKOP itu banyak yang melanggar larangan Allah. Wallahu a’lam.
bukannya tidak ada tempat lain, memang mungkin kebanyakan BIOSKOP tempat menonton FILM2 BARAT, tetapi BIOSKOP itu juga tempat usaha.Masa orang sudah susah2 buat film karya besar cuma ditayangkan di TV biasa, ya rugi lah BOSSS…
Jangan begitu, usaha/kerja itu dianjurkan. Namun, dengan cara yang diridhoi.
juga menanggapi perkataan yang(“Padahal Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik-baik!”)BOS juga tahu kan kalau ALLAH itu Maha Malihat. Kalau Allah hanya suka yang baik-baik saja, berarti setiap Manusia atau kita2 ini yang sedang mandi di KAMAR MANDI, ALLAH tidak melihat, padahal yang masuk ke kamar mandi semuanya PORNO(TELANJANG)???Allah ada dimana-mana, kalau Allah tidak suka yang BAIK2, buat apa Allah menciptakannya’ PERCUMA SAJA!!!
BARDAKWAH TIDAK MENGENAL TEMPAT dan WAKTU
(kecuali di Kamar Mandi).
Makanya, kalau buat BLOG dipikir dulu sebelo nulis…>>>
karena apa yang kita tulis atau nasehati kepada orang, kita juga harus mengamalkannya…
Daripada NGEBLOG ngomongin FILM mendingan omongin kehidupan sehari-hari yang ditengah2nya ada PORNOnya(Tergantung orang…!!!).
“Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Ali-Imran: 191). Tidaklah Allah menciptakan semua ini dengan PERCUMA SAJA. Apa yang Allah ciptakan, perintahkan dan yang Allah larang, pasti ada tujuannya. Wallahu a’lam.
Pikiran andalah yang kotor,maka anda memandang segalanya dari sesuatu yang negatif,porno atau ga,tergantung pribadi masing masing,apakah anda sudah merasa sempurna dan tak berdosa sehingga berhak berkata seperti itu?Sangat menggelikan
Siapa di dunia ini yang tidak pernah berdosa?
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap bani Adam itu mereka bersalah, dan sebaik-baik mereka yang melakukan kesalahan ialah mereka yang bertaubat”Namun, bukan hal itu menyebabkan kita meninggalkan upaya saling mengingatkan. Kalau yang berhak mengingatkan orang lain adalah orang yang tidak pernah melakukan dosa, maka itu lebih menggelikan lagi. Padahal Allah berfirman, yang artinya
“Dan Dialah yang menerima taubat dari hambaNya dan mengampunkan segala dosa dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (As-Syura : 25)
“Bahawasanya barangsiapa yang berbuat kejahatan antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Al-An’am :54)
Lihatlah, dikatakan di sana, “dan mengadakan perbaikan”. Dengan cara apa? Tentu banyak cara yang telah dianjurkan, salah satunya dengan adanya saling mengingatkan.
Wallahu a’lam.
JANGAN SOK SUCI DEH!!!!!
bukan nya saya monolak kata2 anda tapi apakah saat terdesak ingin sujud sholat walaupun dengan pakaian kotor dapat dihalal kan seperti jika tidak ada air maka dibolehkan berwudhu dengan debu dan saya ingat saat kisah nabi Muhammad sedang sholat beliau dilempar kotoran Unta yg jelaz2 itu najiz besar tapi Beliau tetap melanjutkan sholat nya karna keteguhan hatinya akan Allah Swt. maaF jika kata2 saya menyinggung anda. Dan sejujurnya Novel ini benar2 novel peMbangun Jiwa dan jangan melihat itu semua dari kata-kata dalam novel tapi lihat lah makna yang terkandung dalam novel Ayat-ayat cinta ini.
kotoran onta bukan najis
sbnernya yg menyesatkan novel ayat-ayat cinta atau blog ini sih..menghalangi org untuk menyebarkan kebaikan yg disampaikan novel lewat sebuah visualisasi..jangan terlalu menilai mas..mungkin anggapan anda belum tentu benar di Mata Allah … istighfar …
oiya satu lagi ,, menonton fil itu kan ga selalu harus di bioskop.. bisa lewat DVD atau menonton sendirian di komputer..ya kan?? jd jng dijadikan alasan deh buat menjatuhkan seseorang ..
Film itu sebuah media hasil dari buah pikiran dan kreatifitas manusia yg telah dibero oleh Tuhan. lewat media film dakwah pun bisa dilakukan walau seperti yg anda katakan ada unsur bisnis didalammya, Nabi Muhammad pun telah mengatakan bahwa umatku tidak akan terlepas dari riba(yg mungkon di dalam bisnis terdapat roba) begitulah Nabi berkata karena Nabi dapat mengetahui teteng masa depan setelah beliau wafat. Apa yg anda katakan tentang adanya film ayat-ayat cinta beserta pembuatan,pemainnya dan penayangan nya adalah ketakutan yg luar biasa.. karena anda menghendaki semua yg terjadi seperti dlm agama dan sperti apa yg Nabi perbuat . Anda harus sadar bahwa kita semua manusia bukan Nabi Muhammad yg setiap perilakunya tidak bisa dilakukan karena Nabi adalah Pilihan Allah, Ciptaan Allah yg paling mulia. kita memang harus mencontoh perilaku Nabi dan ajarannya tapi sbg manusia biasa kita pasti jauh dibawah Nabi dalam kualitas.
kenapa hanya film ayat2 cinta saja yg anda komentari?? kenapa anda tidak membuat film islami saja seperti yg anda inginkan?? supaya qta semua tau seperti apa seh film islami yg sesungguhnya (pemainnya yg muhrim seperti yg anda inginkan,penayangannya yg bukan di bioskop dan penunjang2 lain)
Seharusnya anda berbicara (dakwah) pun dengan cara yg halus(bahasa) karena dengan kelembutan Insya Allah dapat diterima dan dimengerti karena NAbi pun sewaktu berdakwah dengan bahasa yg lembut dan dengan caranya,karena beliau adalah pilihan Allah SWT.
Anda terlalu menggebu-gebu dan terlalu menghakimi (seperti nama anda??) tp hakim Maha Adil hanya Allah SWT termasuk yg menilai segala perbuatan. Karena anda tidak mengetahui niat baik para pembuat film termasuk adanya novel ayat2 cinta tsb,anda hanya menilai dari sisi negatif saja!
Anda memang berniat baik tapi niat baik kadang tidak bisa diterima begitu saja,karena manusia dan pikirannya yg berbeda2, termasuk pemahamannya terhadap suatu hal (mungkin tidak seperti anda yg merasa pintar dalam hal agama).
Ingat hanya Allah Yang Maha Mengetahui Segalanya.
Assalamu Alaikum Wr. Wb
mas…. sy baru berusaha untuk jadi orang yg beriman dan mengharapkan hidayah dari Allah Amin… dan saya belum terlalu tau keseluruhan tentang Islam, jadi biarpun saya berkomentar di sini toh juga ga’ terlalu ngaruh ko’ iya kan…
Cuma,….. jujur saja : setelah aku baca novel karangan kang abik ini, sepertinya saya benar-benar merasakan dampak yang sangat positif… hingga saya sudah mulai perlahan-lahan buat lebih giat mendalami Islam.
Klo memang melalui novel ini orang banyak mengetahui Indahnya Islam, mengapa tidak…..
Mas, jika seandainya setelah membaca novel ini orang akan bertambah maksiat….. barulah baru dilaknat.. Tapi realitanya dampak dari novel ini lebih banyak positifnya dari pada negatifnya……
Dan Kalu tentang filmnya saya belum tahu bgmn penilaian saya, toh jg blum diputar.
Wassalam
assalamu’alaikum
sebagai satu dari ayat-ayat cinta lover… saya gak setuju at all.
aya-ayat cinta berkisah keterbatasan manusia. fitrah manusia akan cinta yang terkadang sering salah tempat. bercerita usaha seorang insan yang ingin selalu menjaga cintanya pada Rabbnya semata. walau sulit…. namanya juga manusia!!!
about the movie…. sudah saatnya kita memanfaatkan media film untuk mensyiarkan Islam… why not!! maju terus ayat-ayat cinta!! ALLAHUAKBAR
Menurut Saya ayat-ayat cinta merupakan sebuah realita kehidupan manusia yang banyak terjadi di Negara Indonesia Yang mayoritas penduduknya beragama islam……….. jangan terlalu fanatik…..apakah kita telah hidup sesuai dengan yang diajarkan dalam kitab suci kita Al-Quran………..(Ayat dalam Alquran bukan semata bacaan melaikan suatu kajian yang harus diamalkan……..) kalo sudah sempurna hidup kita maka tidak akan ada orang yang mencacai maki…………….menghujat orang lain………………memfitnah………………………….dan memprotes suatu hasil karya orang lain…………….) Agama Islam itu adalah Agama yang paling mulia tetapi tidak ada seorangpun yang sanggup untuk benar-benar murni menjalankannya…(termasuk saya)……….Salam damai dari Pencita tuhan…GodSeeker……….dan Pemuja hidup….
Assalamu’alaikum.
Ayat2 Cinta memang saya akui sbg buku murahan hasil khayalan seorang hizby lulusan Al-Azhar. Kang Abik sbg lulusan sebuah perguruan tinggi Islam bukannya memusatkan konsentrasinya pada karya-karya ilmiyah malah iseng2 bikin novel jdlah novelnya memalingkan kesibukan para penuntut ilmu dalam mendalami kitab2 para ulama. Patut dicermati buku2 murahan (tp ternyata harganya mahal dibandingkan manfaatnya) dengan efek serupa adalah tetralogi Laskar Pelangi, Kambing Jantan, Harry Potter, dan lain-lain yg rata2 mencantumkan predikat “Best Seller” (padahal belum tentu merupakan penjualan terbaik/terlaris, istilah yg lebih tepatnya menurut gw “Box Office” tp dipake bakal film aj) di sampul depannya.
Tp akhi Luqman ana nilai keterlaluan jg menilai Filmnya lebih berbahaya dr film maksiat. Ingat akhi, yg baca bukan cuma ikhwan salafy dan hizby yg emang udah sering debat lho. Org2 awam yg lebih butuh utk dikenalkan kpd Al-Islam pun membaca tulisan2 ini. Cukupkanlah pd tulisan2 para ulama mengenai film, sandiwara, dan musik. Btw artikel2 antum sudah ditahqiq oleh para asatidz blm?
Assalamu’alaikum.
@tanfidz
Pemeran Aisha bukan orang Kristen, tp Muslim. Emang awalnya Mas Hanung mencetuskan ide ingin memakai jasa akting Nadine ex-Putri Indonesia yang memang kafir. Tp akhirnya Rianty Rhiannon Cartwright -semoga Allah menunjukinya kepada Al-Haq- yg alhamdulillah beragama Islam yg akhirnya dipilih.
@admin blog Mas Lukman hafizhahullah
Lebih baik tulisan ini ditarik dulu. Sebelum ad konfirmasi dr Ustadz.
Assalamu’alaikum.
@tanfidz
Pemeran Aisha bukan orang Kristen, tp Muslim. Emang awalnya Mas Hanung mencetuskan ide ingin memakai jasa akting Nadine ex-Putri Indonesia yang memang kafir. Tp akhirnya Rianty Rhiannon Cartwright -semoga Allah menunjukinya kepada Al-Haq- yg alhamdulillah beragama Islam yg akhirnya dipilih.
@admin blog Mas Lukman hafizhahullah
Lebih baik tulisan ini ditarik dulu. Selama belum ad konfirmasi dr Ustadz.
maap para ikhwan yg di muliakan allah…
menurut saya… kita terlalu jauh untuk menilai tentang kejelekan dan keburukan seseorang… sedang apa yg sedang / yg sudah atau yg akan kita lakukan benar2 dapat bermanfaat untuk diri kita / orag lain..
apkah amal saleh yg kita anggap yg tlah kt lakukan slm ini benar2 sudah sesuai dgn hukum syara’ baik ia syah dan batalnya sudah benar2 kita fahami…???
mungkin jangankan untuk membahas masalah sebuah novel tentang manfaat dan mudhratnya… saya yakin masih banyak di antara kita yg blm bnr2 sempurna pemahaman tentang wudu’ trus bagaiman shalat kita akan syah,dan mungkinkan akan dapat di trima oleh allah… jd jgn terlalu cepat unt mengambil sebuah keputusan… trmksh..
waaalm
ass wr wb
sebaiknya kita lebih intropeksi diri masing2
saling memahami satu sama lain
sesama muslim saling menghargai
saya yakin kang abik mempunyai pertimbangan sendiri, karena seperti yang saya baca di akhir novel tsb, kang abik sudah memberi pesan kepada produser untuk menjaga makna novel tersebut seperti menjaga anaknya sendiri
jadi untuk apa kita bertengkar, toh kang abik saya rasa sudah memikirkan matang2 resiko yang beliau tanggung baik sesama muslim maupun terhadap ALLAH swt
damai damai lebih indah kita senandungkan
hmm,,, pyuh, saya belum baca semua comment nya, soalnya buanyak buanget , bikin mata pedes,, saya ikut comment ya mas KELUKMAN,,
kalo saya tangkap dari bbrp komentar diatas, sebenarnya kalo menurut saya secara garis besar MAAF, mas kecewa dengan sikap HABIBURAHMAN, karna memperbolehkan novelnya di tayangkan di bioskop yak??
sebenarnya bukan lebih berbahaya dari film maksiat mas, kalo aku boleh usul judul, judul blognya adalah,, NOVEL AYAT2 CINTA YANG BERUBAH MENJADI MAKSIAT. karna awalnya itu sebuah study utk pengembangan jiwa tapi karna ditanyangkan di tempat lahan, maka makna novelnya jadi berubah. yang pasti tidak lebih berbahaya dari film maksiat kan, ya jelas berbahaya film maksiat dunk, cmn mungkin akan menyerap lebih banyak muslim utk datang ke bioskop. yakin dey mas, kalo muslim itu udh paham benar dgn agamanya, dia pasti bisa memilih yang haram dan halal, mereka yang datang di bioskop pasti juga muslim dalam proses mencari ilmu, walopun mereka tdk tahu bahwa mencari ilmu itu bukan dari tempat lahan.
saran aj, lain kali mending mas kelukman dakwah ato kasih nasehat dengan judul,, haramnya mendatangi lahan seperti bioskop walopun filmnya film dakwah(tdk usah mengambil contoh), mungkin org akan lbh bisa berpikir sendiri daripada dikasih contoh pasti akan banyak kontranya,, thanks,,
Assalamu alaikum…
wahai saudaraku penikmat tontonan Cinta…
Saya sendiri tidak mau melihat Film seperti itu, karena udah lama film kayak gt muncul… namun yang paling ironis adlh ketika habis menonton kebanyakan mereka salah kaprah dengan inti film contoh,
Kebanyakan mereka beralih untuk mencari lawan jenis (pacar) yg memakai Jilbab untuk diajak maksiat di t4 umum, nauzubillah… (Mau protes silakan aja, barusan terjadi kok sama teman dekat saya!) terlaknatlah engkAu dibalik KONSPIRASI ASING…
Assalamu’alaikum, maju terus pantang mundur
saya minta tolong agar jangan langsung memvonis bid’ah itu sesat termasuk film AAC yang anda anggap sebagai suatu bid’ah, anda harus benar2 memahami bahwa bid’ah itu hukumnya juga ada wajib,sunnah,mubah, makruh dan haram. kalau anda mengganggap semua bid’ah sesat, bikin blog juga bid’ah lalu kenapa anda membuatnya.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
rasanya baru sekali ini saya membaca blog dengan rentetan komentar yg tiada henti.. sampai memancing utk ikutan juga.
Sudah baca novelnya setahun lalu karena terus ditanyain teman diajak baca. Biasa aja tuh, sama aja dg novel roman lainnya. Kelebihannya karena ada pesan Islami di dalamnya, itu aja. Selebihnya, ttp spt novel lain yg berisi hayalan2.
Melihat dari komentar yg byk, subhanallah. Terkadang kita tidak menyadari, menganggap sesuatu manfaat hanya berdasarkan ‘menurut akal dan perasan kita’ hal itu bagus. Pahal alangkah banyaknya buku / kitab warisan para ulama, kalau sungguh-sungguh mau belajar tentang Islam, yg bukan hayalan fiktir, tapi menerangkan jalan keselamatan.
Jika karena ingin menarik manfaat yang sedikit dan mengabaikan keburukan yg byk – dalam kasus film AAC, sedikit polesan Islami yang bercampur dengan maksiat, ikhtilat, menggabungkan ayat-ayat Allah dan sunnah rasul-Nya dengan nyanyian dan musik yg jelas diharamkan, ruang-ruang gelap di bioskop, dan berbagai maksiat lainnya – apakah kita kemudian memilih utk setuju karena terdapat sedikit manfaat di dalamnya? Bahkan Allah mengakui kebaikan dlm khamr namun diharamkan karena lbh byk mengandung keburukan di dalamnya dalam firman-Nya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. (QS Al-Baqarah : 219)
Jadi sesuatu diperintahkan untuk ditinggalkan bukan karena tidak ada kebaikan di dalamnya – seperti niat berdakwah melalui film- tetapi tetap saja di dalamnya terkandung maksiat, seperti apa yg dipaparkan akh pemilik blog.
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.” (QS Al-Baqarah : 42)
Nasihat utk diriku sendiri dan bagi saudara-saudaraku sesama Muslim yang mencintai Allah dan Rasul-Nya (saya yakin kita semua seperti itu), agar lebih khawatir terhadap kesematan diri dan setelahnya kerabat kita, keselmatan agama kita, keselamatan akhirat kita. Lebih hafal mana kita, alur cerita AAC ataukah kisah perjuangan Nabi kita berdakwah menegakkan agama-Nya yang haq. Lebih hafal mana kita, apakah nama-nama para nabi, para sahabat rasulullah atau nama aktor atau penyanyi? Lebih sering membaca kisah2 novel hayalan itu kah kita ataukah membaca Al-Qur’an atau mencari ilmu yg manfaat utk akhirat kita? Lebih banyak manakah kita menghafal syair lagu ketimbang hafalan kita terhadap ayat-ayat Al-Qur’an atau hadits-hadits Nabi shallallahu alaihi wasallam? Mungkin itu cukup utk menjadi bagian dari bahan renungan.. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan
Barakallahu fikum
saya udah nonton filmnya lhooo…
dari segi sinematorafi sih lumayan menurut saya…
Assalamualaikum akhi Lukman.
Saya yakin seyakin2nya, niat anda sangat baik dan mulia. Tapi tidak selamanya niat baik akan berakhir dengan hasil yang baik, apalagi jika disampaikan dengan cara yang ‘maaf’ kurang baik (baca: kurang elegan).
Saya bicara dari pengalaman pribadi. BTW, teman2 menjuluki saya Simon Cowell versi cewek, oh ya saya lupa orang seperti mas lukman mungkin tidak kenal siapa itu Simon Cowell, juri American Idol yg lidahnya setajam pedang. Seperti Simon, saya juga tidak segan2 menyampaikan hal yang saya anggap benar dengan kalimat yang lugas, tegas dan sering kali jadi kesannya sadis memvonis, tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain yang mendengarnya (atau membacanya). Karena prinsip saya katakanlah yang benar walaupun itu pahit. Namun, kemudian saya belajar bahwa cara seperti itu tidak selalu efektif mengajak orang pada kebenaran, malah jadi nambah musuh. Sampaikanlah dengan bahasa yang elegan.
Saya setuju dengan komentar Mas Anwar Hamzah di atas, tidak semua pembaca blog adalah orang yang tingkat pemahamannya mengenai Islam ‘setinggi’ Mas Lukman, jadi alangkah indahnya jika anda juga mempertimbangkan hal ini sebelum menulis komentar mengenai film AAC.
Mengenai novel2 AAC, saya sudah membacanya. Memang bagus, tapi menurut saya tidak luar biasa. Tapi buat sebagian orang lain mungkin ini novel yang hebat karena memberi pencerahan jiwa buat mereka, dan bagi yg lain yg benar2 awam tentang Islam, mereka bisa sedikit belajar tentang Islam. Islam yang Rahmatan lil Alamin, bukan yang serba menindas, yang ini itu tidak boleh, yang selalu suuzhon terhadap segala hal modern.
Ketika novelnya difilmkan, jujur saya juga ragu untuk memberi penilaian positif, mengingat siapa saja orang di belakang layar film itu. Tapi mencap film ini sedemikian negatifnya seperti yang anda uraikan, juga tidak saya berani. Kenapa? Rasanya, mas Lukman sudah menguraikan sendiri sebagian alasannya. Saya kutip lagi pernyataan anda:
“Coba diperhatikan kembali, jika yang dimaksud film tersebut adalah bagus dari segi efeknya. Artinya, mungkin yang kafir jadi Islam. Yang bejat jadi baik. Dan yang pacaran langsung menikah. Hal-hal seperti itukan yang dimaksud efek positif darinya?. Sehingga, kita mendukungnya sambil mengetik kata Takbir dan do’a-do’a yang mengharapkan agar film tersebut dapat tampil tanpa halangan. Karena, kita menganggapnya sebagai film dakwah.
Dengan dalih, mereka -para penikmat tempat hiburan- itukan saudara kita! Apakah orang-orang yang sering ke bioskop tidak boleh didakwahi?! Apakah orang-orang yang berada di tempat-tempat maksiat tidak boleh didakwahi?!. Begitu kira-kira kata mereka yang menganggap film tersebut sebagai film dakwah.
Semua yang disebutkan di atas adalah “tujuan yang diharapkan” yang “mungkin” saja berdampak begitu. Kalaupun, akan berdampak seperti yang dikatakan, efek yang didapatkan akan tidak sempurna. ”
Mungkin efek yang dihasilkan tidak sempurna mas, tapi tidakkah anda bergembira jika karena menonton film ini orang kafir jadi tahu bahwa Islam itu sebenarnya indah dan akhirnya mereka jadi masuk Islam? Tidakkah anda jadi bergembira jika akhirnya Saudari2 muslim yang tadinya pake tank top jadi belajar memakai jilbab? Tidakkah anda bersyukur jika orang2 yang tadinya sibuk pacaran akhirnya bersegera menikah karena lewat novel dan film ini mereka jadi sadar bahwa pacaran (dengan istri/suami) itu jauh lebih indah setelah menikah?
Film AAC ini memang tidak bisa memberi hasil sempurna tapi ini adalah sebuah proses. Jika dengan film ini (dengan segala kekurangannya) kita bisa mengajak sebagian orang pada jalan yg dekat dengan kebenaran Islam, maka selanjutnya kita bisa berusaha lagi untuk mengajak mereka ke jalan Islam yang sebenarnya, dengan cara yang elegan pula. Segala kekurangan yang ada di film ini kita jadikan pelajaran untuk diperbaiki di masa depan. Di jaman sekarang ini dimana media massa memainkan peran penting, sudah waktunya kita memanfaatkannya untuk menyebar kebaikan, bukan malah menghujat, menghakimi dan menghindarinya.
Maaf, jika ada kata2 saya yang menyinggung perasaan anda. Mudah2an kita semua terhindar dari berburuk sangka dan fitnah.
Wa ‘alaykumussalam warohmatulloh.
Ma’af, kita tahu, pada masa rosululloh musik, dan sandiwara lainnya sudah ada. Tapi, apakah rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah menggunakannya sebagai sarana dakwah? Tidak, kalaupun yang dimaksud rosululloh datang langsung ke tempat orang-orang musyrik beribadah, itu konteksnya berbeda. Karena, pada tempat-tempat musyrikin beribadah, yang didatangi rosululloh adalah pada hal keyakinan. Adakah hal-hal di sana yang ketika rosululloh datang menyebabkan ia melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah?. Sementara film? Dibuat dengan menampakkan aurat, bersentuhan di antara yang bukan mahromnya, dan lainnya.
Mengenai cara dakwah agar lebih menyentuh hati saudara-saudara kita. Hal itu tidak boleh dengan cara “membunuh” diri kita. Utamakan diri pribadi dalam dakwah. Artinya, kita tidak dibolehkan berdakwah dengan kita melakukan maksiat di dalamnya. Apa yang Allah perintahkan itulah yang kita kerjakan. Dan mengenai hidayah, tidak ada orang yang bisa menyesatkan manusia yang Allah telah beri hidayah padanya, dan juga sebaliknya. Kalimat seperti ini sudah begitu sering kita dengar. Karena memang, Allah lah yang memiliki hidayah. Sehingga, kalau tidak dengan cara yang diridhoi oleh Allah, bagaimana mungkin Allah akan memberikannya. Karena kita khawatir, hal-hal “positif” yang didapatkan darinya, boleh jadi merupakan tipuan dari iblis yang memang ingin menyesatkan manusia dari jalanNya.Dan hanya kepada Allah kita bertawakkal. Dan bersabar dalam dakwah yang diridhoi. Percayalah, bahwa yang Allah berikan jauh lebih baik dari yang kita sangka.
[…] Bahwa, judul tulisan ini bukan bermaksud merubah pengertian dari judul artikel sebelumnya, yaitu Film Ayat-Ayat Cinta -Lebih Berbahaya Dari Film Maksiat-. Saya bersyukur, bahwa tulisan tersebut mendapat respon yang cukup banyak dari pembaca. Sehingga, […]
sekali lagi, betul mas. setuju.
agak bingung jg sih, kalo baca komentar yang ad. masa, dakwah pake pegang-pegang tangan. o… mungkin, smbil menyelam minum air.
wa kak kak kak…
sekali lagi, salut dah.
Assalamu’alaikum wr.wb
Jujur saja, saya pribadi jadi ingin mengetahui keseharian Mas Kelukman, karena sangat ISLAMI sekali. Semuanya berdasarkan Qur’an dan Hadist.
Ingin mengetahui cara bersosialisasi, cara berkomunikasi yang dilakukan oleh Mas Kelukman.
Mudah2an Allah memberikan rezeki waktu untuk keinginan saya ini.
Soal Filmnya……Insya Allah tetap bermanfaat, untuk saya pribadi !!
“Ya Allah, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui. Dan jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka perkirakan”. Alhamdulillah, silakan datang ke alamat saya di halaman Tamu. Tapi, tolong telephone saya terlebih dahulu ke 0856 150 25 25. Karena, Senin-Sabtu saya bekerja.
Sementara kan bisa saja Mas bercerita di forum ini mengenai kehidupan ISLAMI Mas.
Bercerita mengenai keluarga dan temen-temen Mas.
Masihkan membaca koran, menonton berita di TV atau pergi ke Pasar Tradisional atau bagaimana tata cara Mas bekerja ?
Apakah masih bertahlilan atau mengangkat tangan pada saat berdoa ?
“Ya Allah, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui. Dan jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka perkirakan”.
Alhamdulillah, saya berusaha untuk meninggalkan setiap perkara bid’ah dalam agama yang telah saya ketahui. Dan hendaknya kita selalu belajar mendalami agama kita, sehingga kita tahu mana yg haq dan mana yg batil. Untuk mengangkat tangan dalam berdo’a, ada waktu di mana memang dianjurkan dalam mengangkat tangan ketika berdo’a.
Wallahu a’lam
Ass…
Benar dan salah memang sudah ada patokan di Al Qur’an dan Al Hadist. Namun jangan lupa banyak tafsir yang ada di sana. Bisa penulis menolak untuk diri sendiri, tetapi menyalahkan sesuatu yang masih kontroversi saya pikir tidak bijaksana. Beda pendapat dalam islam wajar dan islam menghargai perbedaan.
Wassalam
assalamu’alikum…
akhi, tulisan yang bagus. semua orang merasa bahwa keumuman (mayoritas) adalah benar. padahal belum tentu.
tetaplah tegak dan teguh di atas manhaj yang sholih akh. percayalah antum tidak sendirian.
wassalam.
Assalamualaikum Wr’Wb. Subhanallah…kita jangan berburuk sangka terhadap niat seseorang yang belum tentu buruk seperti kita sangka. karena bukankah perkiraan manusia tidak dapat menyelami isi hati manusia lain, hanya Allahlah yang tahu prasangka setiap hati manusia, baik atau buruknya.
ana sendiri melihat, sudah ada ke arah niat yang baik dari akh. Habiburahman selaku penulis Novel. dan alhasil subhanallah. cukup banyak umat muslim yang selama ini tertidur dengan mimpi buruk klise yang selalu didengungkan oleh media-media yang selama ini menyandingkan Islam sebagai Label teroris sedikit terbuka. Orangtua ana sendiri dulu sangat tidak setuju dengan cara berpakaian ana dengan jilbab (expc. kerudung) terlalu lebar. mereka selama ini hanya melihat dari satu sudut. tetapi setelah muncul novel dan film ini, Alhamdulillah mereka tdk lagi melihat ana sebagai orang yang asing. Selain itu ana sering kebat-kebit menyampaikan alasan ana mengapa begini dan begitu tentang proses taaruf dalam ISlam yang memang tidak mengenal pacaran. tapi subhanallah Manusia memang seringkali mudah menyerap segala sesuatunya dari kisah. begitupula Al-Quran yang berisi begitu banyak kisah tentang Nabi dan Rasulullah dari Nabi Adam hingga Muhammad SAW. ayat-ayat cinta menurut ana sendiri tidak lepas dari dakwah yang dialurkan melalui kisah sehingga setiap orang bisa memahami dari sudut pandang yang berbeda. ana rasa tdk ada salahnya akh, kita semua manusia sedang berproses ke arah yang baik. dan untuk menuju ke arah terbaik terkadang butuh proses panjang, tidak satu sampai dengan dua langkah lalu bisa sampai ke tujuan. tidak semua orang bisa menerima segala sesuatu dengan penyampaian yang kaku dan ajeg, terkadang melalui kisah yang disampaikan secara ringan seperti film AAC (yang memang tidak lepas dari kekhilafan). terkadang juga bisa lebih mudah diterima oleh kalangan masyarakat awam saat ini. dengan niat tulus, kit acoba luruskan saja niat kita. Wass
[…] Film Ayat-Ayat Cinta -Lebih Berbahaya Dari Film Maksiat- Film Ayat-Ayat Cinta -Lebih Berbahaya Dari Film Maksiat- […]
Nice website!!
Assalamu’alaikum wr wb.
ya, saya setuju dengan Megawati juga dengan kawan-kawan yang menyatakan bahwa film berfungsi sebagai fasilitas, mas. Dunia makin canggih dan Alloh memberikan otak brilian kpd siapa sj utk tetap berdakwah, salah satunya dengan mediasi visual, yaitu film. jadi, tolong kepada kawan-kawan, yang penting kita luruskan niat utk memetik hikmah/kebaikan dari film ini dan terus berjuanglah para seniman, semampu kalian dalam berdakwah.
satu hal lagi, jgn terlalu menjudge mas hanung, dia bukan manusia super. dia hanya berusaha semampunya. mgkn kalau bhs yg sering kita dengar, dia ingin menyampaikan, walaupun satu ayat. krtitik dan saran bagi beliau sangat pnting dan semoga hal itu menjadi media bg dirinya utk lebih berkaya lebih baik, dan baik lagi, amiin…
Wassalamu’alaikum wr wb
Selamat, blog anda dikunjungi banyak orang..seperti yang anda inginkan barangkali…
assalamualaikum.wr.wb.
alhamdullilah segala puji bagi allah untuk rahmat dan kesempatannya, kita masih bisa menjalin ukuwah islamiah di rubrik ini.salawat serta salam u/ nabi besar Muhammad SAW. well, saya adalah orang awam di dalam ilmu islam yang begitu indah. tapi saya ingin belajar lebih u/ mendalami islam. u/ mas lukman, pendapat dan saran dari mas bagus. terkesan “extreme” namun diperlukan pada saat ini dimana krisis moralitas melanda bangsa ini bahkan dunia saat ini. tetapi mas, satu yang perlu diingat seperti teman2 bekomentar, bahwa apabila menyampaikan sesuatu dengan tutur kata yang lebih lembut dan sopan pasti ajakan dan pendapat yang mas urakan akan lebih mengena.
saya tidak pernah baca novel AAC maupun filemnya,tapi saya juga pribadi merasa risih dengan judul pendapat mas seperti itu. (maaf).
by the way, insyaAllah baik pihak yang pro maupun kontra, saya doakan mendapat hikmah yang baik bagi kejayaan agama Allah ini.karna bagaimanapun juga kesatuan umat harus kita junjung tinggi.amiiinnn
HIDUP ISLAM
wassalamualakum wr.wb
waaaaaaaaaahh (mode)
Gimana yach… di satu sisi film memang menampilkan sesuatu yang tidak semestinya,,, namun pada hakikat nya ada juga hal positif nya… nah kita ambil aja hal positif nya…
kalo kita sebagai penonton emang harus kritis. tapi penonton kan pintar ga harus ngambil sisi negatif nya doank..lagian kita kan dah gede untuk tau mana yang bener en mana yang salah. toh Ayat-ayat cinta ituh cuma hiburan. ga salah donk…daripada film2 hantu doank yang beredar ao buku /novel cinta-cintaan yang ga seharusnya
Yang menjadi heran adalah, kenapa film Ayat-ayat cinta dikatakan seperti itu lebih bahaya dari film maksiat lah dll. Kenapa ga diganti aja wacannya menjadi Film pocong merupakan permurtadan terhadap keyakinan–kan jelas.
atau film-film lainnya.
Film AAC memang mendapatkan opini dari berbagai kalangan yang sebagian besar “memandang bahaya”, tetapi kalo menurut saya, dimana pun kebaikan yang terkandung di dalamnya seperti halnya Islam, akan selalu mendapatkan “serangan” dari pihak yang tidak menyukainya lebih-lebih yang memiliki “kepentingan”. Seperti halnya Dakwah islam waktu zaman Nabi, bisa dibayangkan yang namanya fitnah, darah, siksa dll selalu ada dan meyertai perjuangannya.
Yang memerlukan “pencerahan” dengan harapan Allah menurunkan hidayah-Nya (sesuai dengan kehendak-Nya) tidak hanya orang-orang yang datang ke majelis, atau ke masjid. Orang-orang di bioskop juga memerlukan “pencerahan” karena kita tidak tahu, dari jutaan orang yang ada di bioskop yang tersebar di dunia ini, ada beberapa yang akan Allah berikan hidayah-Nya.
Dalam islam, take some good things, and leave some bad things….. easy kan..?
salam
D2MQ
Gimana ya apa yang mengatakan maksiat itu belum nonton filmnya ? kok bisa begitu ? Sesuatu itu jangan diterima mentah-mentahan doang, coba bisa di filter dulu, jadinya begitu bisa enak gitu. Sukron Kasir. Salam bat smua.
film ayat-ayat cinta memang ga sama persis dgn novelnya.tp menurut saya, lebih baik kita baca novelnya saja.karena, selain lebih islami,imajinasi kita pada bacaan novel juga tidak dibatasi oleh sang sutradara.kita bisa mengimajinasikan bgmn panasnya kota kairo pd suhu 41 derajat,bgmn getaran hati fahri ketika pertama kali melihat wajah calon istrinya,dan masih banyak lagi yang lainnya.
memang hiburan sekarang susah milih mana yang baik dan mana yang jelek, film AAC FILM YANG MEMPERBURUK wajah Islam
Assalamu’alikum.
Mas Lukman, gmn nih kok koment kayak heru gini kok bs masuk. Komen yg gak bs menanggapi/menerima nasihat, komen yg OOT, komen yg gak ad hujjahnya. Parahnya lg yg dicela adalah salaf (bukannya salafi).
Dalam hadits yang shahih disebutkan bahwa ketika Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam ditimpa penyakit yang menyebabkan kematiannya, beliau berkata kepada Fathimah Radhiallahu anha: “Bertakwalah kepada Allah (wahai Fathimah) dan bersabarlah. Dan aku adalah sebaik-baik salaf (pendahulu) bagimu.”
Well, jd yg dicela itu siapa? Apakah seorang yg mendambakan persatuan Islam rela apabaila salaf (Rasulullah termasuk salaf berdasarkan hadits tsb) dicela?
Saya memang baru menonton film ayat2 cinta…tapi saya bener2 geram melihat film itu…Yang haq dicampurkan dengan yang batil…Orang kafir salam kok jwbnya wa’alaikum salam….adegan syur’nya…..fahri melakukan zina karena nikah sama orang kafir….sepertinya hanung b ingin menghancurkan islam kalau menurut pandangan saya….
aq suka dngn film ayat-ayat cinta……….
karena d’film nich q_t bz tau hal2 yang mang pntes bwt cewe n cowo
I’m impressed, I have to admit. Rarely do I come across a blog that’s both educative and
engaging, and let me tell you, you’ve hit the nail on the head. The problem is an issue that not enough men and women are speaking intelligently about. I’m very happy I stumbled across this during my search for something concerning this.
Admiring the hard work you put into your blog and detailed information you offer.
It’s good to come across a blog every once in a while that isn’t the same outdated rehashed material.
Great read! I’ve saved your site and I’m adding your
RSS feeds to my Google account.
1 | Muhammad Taufiq
Januari 23, 2008 pada 9:55 am
assalamualaikum
ummat islam sedang dalam bahaya
pencampur adukan antara yg salah dan yg benar semakin merajalela
orang dak tau lagi memilah mana yg baik dan mana yg benar
Masya ALLAAH…. semoga kita dilindungi oleh ALLAH dari fitnah besar ini