www.ruanghakim.co.cc

JIL (Islam Liberal) Menurut Islam

Posted on: Maret 1, 2008

Bismillah.

Jika ada yang mengatakan semua agama itu benar. Maka, ketahuilah dia itu gila. Gila? Kata itu masih lebih halus dari pada kata yang seharusnya ia terima, yakni kafir. Dan salah satu tim dari sekian banyak gerakan yang mengkampanyekan pemikiran seperti itu adalah JIL (Jaringan “Islam” Liberal).

Walhamdulillah, sudah terlalu banyak pembahasan tentang organisasi ini. Paling tidak, blog ini telah menjadi satu dari sekian banyak yang menolak faham liberal tersebut.
Kebencian kita terhadap faham tersebut, tidak hanya membenci JIL secara namanya saja. Tetapi lebih jauh kita juga harus mengetahui siapa-siapa saja tokoh pengususng pemikiran ini. Sehingga, kita bisa terhindar dari syubhat-syubhat mereka.

Artikel ini diambil dari situs assalafy.
Semoga kita bisa mengambil manfaat darinya.

Tidak ada keraguan lagi bagi setiap individu muslim, bahwa agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah agama yang paling sempurna sekaligus penyempurna dan penghapus bagi agama-agama sebelumnya. Tidak akan diterima lagi pemeluk agama-agama selain Islam setelah diutusnya Rasulullah . Walhasil, keyakinan seperti ini sebenarnya tidak perlu dikaji ulang, karena nash dari Al Qur’an ataupun As Sunnah tentang hal ini sangatlah banyak dan gamblang, terlebih lagi merupakan kesepakatan seluruh kaum muslimin. Allah berfirman:

“Sesungguhnya agama yang diridhoi oleh Allah hanyalah Islam.” (Ali Imran: 19)
“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima agama itu darinya dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (Ali Imran: 85)
Kini telah berdiri sebuah sekte Jaringan Islam Liberal (JIL). Dengan terang-terangan melalui berbagai macam media informasi, mereka berupaya untuk menghujat prinsip kesempurnaan Islam, walaupun harus berseberangan dengan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Sehingga sangat perlu untuk disoroti dan disingkap tabir kesesatan dan kebodohan para pengusung-pengusung paham sesat ini. Yang ternyata, mereka sudah kadung diposisikan sebagai tokoh agama, guru bangsa, pemikir dan pembaharu umat (Mujaddid). Hanya kepada Allah kita berlindung dari kesesatan dan para pengusungnya.

Visi Dan Misi JIL
Visi dan Misi gerombolan JIL dirumuskan dalam beberapa hal, diantaranya:
Pertama: memperkokoh landasan demokrasi melalui penanaman nilai-nilai pluralisme, inklusivisme, dan humanisme.
Kedua: membangun kehidupan keagamaan yang berdasarkan pada penghormatan atas perbedaan (Islam Liberal, hal.8)
Pluralisme adalah pemahaman yang memandang semua agama sama meskipun dengan jalan yang berbeda namun menuju satu tujuan: Yang Absolut, Yang Terakhir, Yang Riil. Inklusivisme adalah pemahaman yang mengakui bahwa dalam agama-agama lain terdapat juga suatu tingkatan kebenaran. (Fiqh Lintas Agama, hal. 65, Paramadina, Juni 2004).
Pemahaman batil ini masih ditambahi dengan pemahaman sekuler. Sekulerisme adalah suatu pemahaman yang memandang jalan untuk mewujudkan perkembangan duniawi harus dipisahkan dengan aturan agama. Sehingga menempatkan agama hanya mengurusi bidang ibadah belaka, bukan mengurusi dunia karena akan menghambat proses moderenisasi tata kehidupan masyarakat. Itulah inti gagasan yang digonggongkan oleh DR. Nurchalis Majid dalam bukunya “Wacana Islam Liberal”.

Kampanye Teologis Pluralis Oleh Tokoh-Tokoh JIL
Prof.dr. Nurcholish Majid lewat buku Pluralitas Agama hal. 2 terbitan Kompas, katanya, “Umat Islam pun diperintahkan untuk senantiasa menegaskan bahwa kita semua penganut kitab suci yang berbeda-beda itu, sama menyembah Tuhan Yang Maha Esa, dan sama-sama pasrah (muslim) kepada-Nya.”
Prof.dr. Harun Nasution melalui bukunya yang berjudul “Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspek” yang kemudian dijadikan sebagai buku utama mahasiswa IAIN se-Indonesia dalam mata kuliah “Pengantar Ilmu Agama Islam”. Dia mengatakan, “Jelaslah kelihatan bahwa agama Yahudi, Kristen dan Islam adalah satu asal…, tetapi dalam pada itu, kemurnian tauhid hanya dipelihara oleh Islam dan Yahudi.” (Islam Liberal, hal. 27-28)
Said Aqil Siraj (PBNU Jakarta), dari tulisannya yang berjudul “Laa ilaaha Illallaah Juga”, dia mengatakan: “Bahwa ketiga agama (Islam, Yahudi, dan Nashrani) itu sama-sama memiliki komitmen untuk menegakkan tauhid.” (Islam Liberal, hal.85)
Ulil Abshar Abdalla, Lakpesdam NU Jakarta, sekarang sebagai koordinator JIL. Dalam majalah Gatra ed. 21 desember 2002, katanya: “Semua agama sama. Semua menuju jalan kebenaran. Jadi, Islam bukan agama yang paling benar.”
Muhammad Ali, dosen IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam harian Kompas 14 Juli 2000, dia meluncurkan sebuah artikel yang berjudul Paradigma baru misi agama-agama. Ia mengatakan: “Sejalan dengan paradigma baru, sikap lain yang perlu dikembangkan adalah sikap relatively absolute atau absolutely relative, bahwa (agama -red) yang saya miliki memang benar, tetapi relatif bila dikaitkan dengan yang lain. (Islam Liberal, hal.101).
Dalam data situs resmi milik mereka, terdapat sederetan gembong kontributor JIL selain yang kami sebutkan diatas, diantaranya:
1. Charles Khursman, University of North Carolina.
2. Azyumardi Azra, IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
3. Abdallah laroui, University, Maroko.
4. Masdar F. Mas’udi, Pusat Pengembangan Pesantren dan Masyarakat, Jakarta.
5. Goenawan Mohammad, Majalah Tempo, Jakarta.
6. Jalaludin Rahmad, Yayasan Muthahhari, Bandung.
7. Taufiq Adnan Amal, IAIN Aludin, Ujung Pandang.
8. Syamsul Rizal Pangabean, Universitas Gajah Mada.
9. Dan beberapa jurkam lainnya, yang diperlukan untuk mengampanyekan progam penyebaran gagasan keagamaan yang pluralis, inklusif, plus sekuleris.
Lolongan paham penyatuan agama-agama yang populer disebut teologi pluralis, hal ini bukanlah suatu yang baru tapi sudah kadaluwarsa.
Berikut ini para pengusung teologi pluralis di luar Negeri yang lebih awal memasarkan paham tersebut:
1. Jamaluddin bin Shaffar Al Afghani.
2. Muhammad Abduh At Turki. Ia bersama gurunya (yakni Jamaluddin Al Afghani) mendirikan organisasi di Beirut “Persatuan Dan Pendekatan” yang berintikan pendekatan tiga agama. (Al Ibthal, hal 6)
3. Hasan Al Banna pendiri Ikhwanul Muslimin di Mesir pada th. 1347 H, juga sebagai penyokong gerakan pluralis dengan pernyataannya: “Permusuhan kita dengan Yahudi bukanlah karena agama”. (Ahdats Shana’at at Tarikh, 1/409, lihat Al Ajwibah Al Mufidah hal. 38)
4. Hasan bin Abdillah At Turabi (Pimpinan Front Islam Nasional – Sudan, sekarang). Dalam kasetnya Ta’dilul Qawanin, dia mengatakan: “Boleh bagi seorang muslim untuk menjadi seorang Yahudi atau Nashrani.
5. DR. Yusuf Qardhawi -tokoh Ikhwanul Muslimin masa kini- termasuk orang yang getol pula dalam melariskan paham penyatuan agama. Terbukti beberapa kali dia menghadiri seminar-seminar yang membahas teologis pluralis, seperti seminar di Libya tentang “Islam Dan Kristen” pada th. 1976, seminar di Sudan dengan tema “Teologi Pluralis Dan Dialog Lintas Agama” pada th. 1994, dan selainnya. (Lihat Ushul Wa Qawa’id hal. 20 dan Raf’ul Litsam hal. 78)

Yahudi Dan Nashrani Adalah Kafir Selama-Lamanya
Allah mengutus Nabi Muhammad ke muka bumi untuk menampakkan agama Islam yang haq dan menghapus segala agama-agama yang ada di tengah-tengan manusia pada masa itu seperti Yahudi, Nashrani, dan agama-agama lainnya. Allah berfirman (artinya): “Dia-lah Allah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, agar Dia memenangkan di atas segala agama-agama, meskipun orang-orang musyrik benci.” (Ash Shaff: 9)
Para pembaca, di dalam ayat-ayat Al Qur’an, Allah juga memberikan beberapa sifat khusus tentang Yahudi dan Nashara:
1. Yahudi dan Nashara adalah orang-orang kafir dan terkutuk. Allah berfirman:
“Sesungguhnya tempat orang-orang kafir dari Ahlul Kitab (Yahudi dan Nashara) dan orang-orang musyrik adalah di dalam jahannam selama-lamanya”. (Al Bayinah:6)
“Allah telah melaknat/mengutuk orang-orang kafir dari bani Isra’il (Yahudi dan Nashara) dengan lisan Dawud dan Isa bin Maryam. “. (Al Ma’idah: 78)
2. Yahudi adalah orang-orang yang dimurkai, sedangkan Nashara adalah orang-orang yang disesatkan. Allah berfirman:
“Tunjukkanlah kami kepada jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang Engkau beri nikmat, bukan jalannya orang-orang yang dimurkai (Yahudi) dan dan buka jalannya orang-orang yang disesatkan (Nashara).” (Al Fatihah: 6-7)
Rasulullah bersabda:
فَإِنَّ اليَهُودَ مَغْضُوْبٌ عَلَيْهِمْ وَإِنَّ النَّصَارَى ضُلاَّلٌ
“Sesungguhnya Yahudi adalah orang-orang yang dimurkai (oleh Allah) sedangkan nashara adalah orang-orang yang disesatkan.” (HR. At Tirmidzi, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ no. 8202)
Dalil yang lebih kuat lagi untuk membungkam mulut-mulut para pengusung teologi pluralis dan inklusif, yaitu hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Al Imam Muslim dalam shahihnya no 153, Rasulullah bersabda:
وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ ! لاَ يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلاَنَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلِْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحاَبِ النَّارِ
“Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad berada ditangan-Nya, Tidaklah mendengar dariku seseorang dari umat ini, baik orang Yahudi atau Nashrani kemudian dia mati dalam keadaan tidak beriman dengan risalah yang aku bawa, kecuali dia termasuk penghuni An Naar.”

Yahudi Dan Nashrani Bersembunyi Dibalik Selimut Teologis Pluralis
Sesungguhnya teologis pluralis bukan hanya sekedar telogi semata, tapi dibaliknya ada makar pemurtadan terselubung yaitu kristenisasi atau yahudinisasi terhadap orang-orang Islam. Karena konsekuensi dari telogi pluralis ini berarti semua agama-agama benar, jadi terserah mau pilih yang mana. Sehingga sah-sah saja (tidak berdosa) orang Islam pindah agama menjadi Yahudi atau Nashrani. Kalau gagasan ini sudah keluar dari mulut seorang yang mengaku muslim, maka berhasilah makar jahat dari orang-orang kafir tersebut. Allah berfirman:
“Dan mereka berkata: Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi dan Nashrani, niscaya kamu mendapat petunjuk. Katakanlah: Tidak, bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan dia (Ibrahim) bukanlah termasuk dari golongan orang musyrik.” (Al Baqarah: 135)

Dampak-Dampak Super Negatif Dari Teologi Pluralis
Dampak pemahaman ini bukan sekedar negatif saja, tapi sudah mencapai tingkat super negatif dan bagi pelakunya sudah sampai pada tindak kriminal kelas paling kakap. Karena, dengan teologi pluralis akan menggugurkan sekian banyak dari pokok-pokok akidah Islam. Salah satu pokok saja dilanggar oleh seorang muslim, maka dipertanyakan keislamannya, apalagi melanggar sekian dari pokok-pokok akidah Islam. Beberapa dampak dari teologi ini diantaranya;
1. Menyamakan antara agama yang haq (Islam) dengan agama yang batil (non Islam). Apakah sama orang muslim dengan orang kafir? Jawabannya kita serahkan kepada Allah dengan firman-Nya:
“Apakah orang-orang kafir itu sama dengan orang-orang yang mempunyai bukti yang nyata yaitu Al Qur’an dari Tuhannya…” (Hud: 17)
2. Mematikan dakwah Rasulullah . Kalau dianggap semua agama itu sama, berarti boleh-boleh saja untuk tidak mengikuti ajaran Rasulullah . Apalah artinya Allah berfirman (artinya): “Dan tidaklah Kami mengutus engkau wahai Muhammad melainkan untuk seluruh manusia.” (Saba’: 28)
dan juga Rasul-Nya yang bersabda:
وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً
“Dahulu Nabi diutus khusus kepada kaumnya sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia.” (Al Bukhari 1/86, Muslim 2/63)
Dan apalah artinya pula Rasulullah mengutus Mu’adz ke negeri Yaman untuk mengajak ahlul kitab supaya mereka masuk agama Islam dan beberapa utusan dari para sahabat ke Persia, Romawi (pusat kristen) dan negeri lainnya.
3. Menghancurkan prinsip al wala’ wal bara’, yaitu memberikan sikap loyal, kecintaan kepada sesama kaum muslimin dan membenci musuh-musuh Allah yang tidak mau beriman dengan risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad . Allah berfirman (artinya):
“Muhammad adalah Rasulullah, dan orang-orang yang bersama beliau (para sahabat) bersikap amat keras terhadap orang-orang kafir, namun saling berkasih sayang sesama mereka.” (Al Fath: 29)
4. Menggugurkan jihad yang merupakan puncak amalan tertinggi dalam Islam. Allah berfirman (artinya): “Maka janganlah kalian mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah (perangilah) mereka dengan jihad yang besar.” (Al Furqan: 52)
Tapi sayang, mereka pura-pura buta dan tuli dari sekian banyak dalil yang menentang paham pluralis dan inklusif. Lebih nyleneh lagi, lihatlah perkataan Kautsar Azhari Noer (petinggi di Paramadina dan dosen UIN Jakarta); ‘Kalau yang masuk surga hanya orang Islam, maka betapa sedikitnya, karena penduduk dunia ini yang Islam hanya sedikit”. (Diskusi antara DR. Nurchalish Majid, Kautsar Azhari dan Martin Sinaga tokoh kristen dan teologia (ahli ilmu ketuhanan), di kampus Paramadina Jakarta 22’5/2002)
Alhamdulillah, JIl telah mendapati kecaman dan dampratan dari berbagai pihak masyarakat kaum musilimin, terlebih lagi telah dikeluarkan fatwa oleh MUI, Jakarta – Munas VII Majelis Ulama Indonesia ditutup Jumat (29/7/2005) oleh Wapres Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta. Diantara fatwa tersebut adalah: MUI mengharamkan pluralisme (pandangan yang menganggap semua agama sama), sekularisme dan liberalisme.

UNTAIAN FATWA
Mengingat bahayanya seruan ini terhadap Islam dan muslimin, maka para ulama dari Al Lajnah Ad Daimah lil Iftaa’ yang diketuai ketika itu Asy Syaikh Bin Baaz rahimahullah mengeluarkan fatwa:
“Sesungguhnya seruan kepada penyatuan agama, jika dilakukan oleh seorang muslim maka hal itu berarti kemurtadan yang nyata dari Islam, karena bertentangan dengan prinsip-prinsip aqidah, meridhai kekufuran kepada Allah, menolak kebenaran Al Qur’an dan menolak fungsinya sebagai penghapus seluruh kitab sebelumnya, dan menolak Islam sebagai penghapus seluruh syariat dan agama sebelumnya. Berdasarkan hal itu, maka pemikiran tersebut tertolak secara syariat, dan haram secara pasti dengan seluruh dalil-dalil syar’i dari Al Qur’an, As Sunnah, dan ijma’.” (Raf’ul Litsam, hal. 76)
Akhir kata, mereka itu bukan saja nyleneh dan ngawur, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang melecehkan agama Islam dan meresahkan kaum muslimin dengan kedok penghormatan dan keterbukaan. Mereka juga hakekatnya adalah penolak syari’at (ajaran/aturan) Islam. Karena itulah, sungguh mereka sudah mencapai tindak kriminal kelas paling kakap. Wallahul musta’an.

27 Tanggapan to "JIL (Islam Liberal) Menurut Islam"

saya tidak ingin berdebat di sini. karena ini adalah masalah keyakinan.

saya ingin bertanya, apakah dengan begitu anda bersedia membunuh orang nasrani dan yahudi?

terus, ilmu agama saya memang sangat rendah, tapi saya berpikir, umat kafir, yahudi, nasrani, hindu, islam dll itu adalah sama. sama dalam apa, mreka adalah ciptaan Tuhan (Allah SWT). Jadi kalo darah mreka halal, buat apa Allah SWT menciptakan mreka? apakah hanya untuk dibunuh?

kalau yahudi,islam,kristen iitu sama ,kenapa kita mereka berbeda???trus kalo umat Islam menyembah Alloh semata,kenapa hindu menyembah banyak dewa?kalo mualaf yang masuk Islam krn sadar bahwa ajaran trinitas itu salah dan kitab injil skrg ini udah diotak-atik,knapa anda tdk bertanya pada mereka?
Kalo ilmu agama anda rendah kenapa malah tdk belajar dasar2 agama?
Anda juga tdk jelas dr pemeluk apa anda berasal.
Tapi saya ga heran di karenakan ilmu anda rendah,maka saya cukupkan pembahasan disni,silahkan anda bertanya kepada rumput yang bergoyang atau batu-batuan di tepi jalan,krn mereka lebih mengerti dari pada anda yang mempunyai akal tapi tdk pernah di pakai,anda punya hati tapi tdk bs memahami dan merasakan.
Kegelapan diatas kegelapan.

sudah jelas dalam al qur’an dan al hadits masalah ‘mengkafirkan’ yahudi dan nashara
al maidah:
82. Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.

“Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kaum muslimin memerangi Yahudi, dan kaum muslimin akan membunuh mereka, hingga orang Yahudi bersembunyi dibelakang batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata : Wahai muslim! Wahai Abdullah ! Ini ada orang Yahudi dibelakangku kemarilah, bunuhlah ia kecuali pohon Ghorqod, sesungguhnya pohon ini adalah pohon orang Yahudi” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]

tidak perkataan semua agama sama.
islam lah yang paling bener:
al maidah:3
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.

loh…saya nanya baik2 looo… 😀 emang ilmu saya masi rendah makanya saya nanya anda yang kayaknya merasa ilmunya sudah setinggi langit.

anda belum jawab pertanyaan saya, dan saya kira anda harus jawab karena ilmu agama anda pan tinggi banged 😀

anda ngerti pos saya tidak sih? saya bilang yahudi nasrani itu sama karena sama2 ciptaan tuhan, bukan sama tuhannya (hayoooo…ngerti komen saya aja ga bisa, ilmunya gi mana nih?)

mnurut anda orang nasrani sapa yang ciptain? allah swt ato yesus? orang yahudi sapa nyiptain? YHVH?

klo gitu klo ada orang muallaf dari yahudi ke islam dulu dia diciptain sama YHVH pas abis masup islam yang nyiptain dia sapa?

hayooo…

hmmm…biar gampang ngomong sama mas gini aja deh, kita anggap saja tuhan yang paling bener allah swt.

jadi yang nyiptain orang yahudi nasrani etc sapa? allah swt, ada jawaban lain?

nah…yang saya tanyakan….kenapa allah swt menciptakan sesuatu yang harus kita bunuh dan sakiti? kasian banged mreka coba, udah dibunuh dan dihina dina di dunia ntar pas di akhirat masup neraka. trus buat apa allah swt nyiptain mreka kalo akhirnya mreka masup neraka? supaya neraka penuh?

Kalo ilmu agama anda rendah kenapa malah tdk belajar dasar2 agama?
Anda juga tdk jelas dr pemeluk apa anda berasal.
Tapi saya ga heran di karenakan ilmu anda rendah,maka saya cukupkan pembahasan disni,silahkan anda bertanya kepada rumput yang bergoyang atau batu-batuan di tepi jalan,krn mereka lebih mengerti dari pada anda yang mempunyai akal tapi tdk pernah di pakai,anda punya hati tapi tdk bs memahami dan merasakan.
Kegelapan diatas kegelapan.

senti banged, anda takabur yah. mrasa pintar sendiri. ga maw jawab pertanyaan saya yang berilmu rendah. apa ga pantes orang berilmu rendah ini nanya sama anda? ckckckck…..ilmu anda sehebat apa sih? udah pernah ketemu sama nabi muhammad sendiri? udah pernah kontak sama allah swt langsung? jadi ilmu anda buat apa? buat jelek2in orang yang berilmu rendah, jelass…ilmu sama moral anda mencla mencle…saya tanya ilmu anda jadi buat apa kalo anda ga maw jawab pertanyaan saya?
seandainya saya seorang nonmuslim yang maw masup islam dan bertanya kepada anda dulu, lalu anda jawab, ilmu anda pan rendah, ga tau dasar agama islam, tanya aja sama batu sono, jangan tanya sama saya, ga level…
wadawww……..

tadi udah nanya ama batu dan rumput yang bergoyang…wohoo..keren tauk…karena mreka ga tau jawabannya tapi diem aja…

beda sama seseorang yang ga tau jawabannya tapi mrasa pinter dan menghina yang nanya ga tau apa-apa (la…emang saya nanya buat apa 😆 saya nanya karena saya ga tau, klo saya tau trus nanya ini apa namanya? apa anda tipe yang kek gini 😆 )

nonasheila, mohon maaf, mas nadhim hanya tamu di blog ini yang coba ingin menjelaskan sebuah kekeliruan dengan keadaan yang kita tidak mengetahuinya.
Begini mba/mas, dalam Islam orang-orang kafir memiliki ketentuan-ketentuan dalam berwala dan bara’ terhadap mereka. Ada yang dilindungi namun juga ada tingkatan di mana mereka dihalalkan untuk dibunuh/diperangi, namun bukan berdasarkan keputusan masing-masing orang/kelompok. Melainkan, di bawah perintah penguasa muslim. Nonasheila bisa baca dalam buku-buku sejarah (yang dapat dipertanggungjawabkan isinya) tentang perang-perang, perjanjian-perjanjian, yang dilakukan rosululloh shollallahu ‘alaihi wa sallam. Dan mohon jangan lihat Islam dari perilaku para khawarij seperti Usamah, dan kawan-kawannya. Wallahu a’lam!

Assalamu’alikum.
Wah, Mas Lukman klo mw ngikutin logikanya nona sheila itu logika gak mutu bgt. Berarti, kita gak boleh makan-makan daging tuh. Sebelum dimasak kan daging didapat dari hewan yg mesti qt bunuh (sembelih secara syar’i ada tuntunannya dlm syari’at). Sedangkan hewan kan juga ciptaan Allah sama kayak org Islam, Yahudi, & Nashrani. Nona sheila sendiri bilang: “kenapa allah swt menciptakan sesuatu yang harus kita bunuh dan sakiti? kasian banged mreka”. Setuju gak nona sheila klo qt gak usah bunuh hewan (bwt makan). Klo perlu tumbuh2an jg gak usah dijadiin makanan kan mereka jg makhluk ciptaan Allah.

Assalamu’alikum.
Saya juga mw minta maaf sama nonasheila klo ada kata-kata yang rada sembrono n terkesan kasar. Saran saya baca buku-buku alim mutakhirin terkait Jihad Syar’i dan Terorisme (berkedok jihad). Referensi buku cari aja di http://www.al-ilmu.com/

nah…yang saya tanyakan….kenapa allah swt menciptakan sesuatu yang harus kita bunuh dan sakiti?
=======================================
Dan DIA (Allaah Ta’ala) tidak ditanya atas apa2 yang DIA perbuat, akan tetapi merekalah yang akan ditanya atas apa2 yang mereka perbuat (lihat QS Al Anbiyaa)

Sesuatu yang harus dibunuh??
Aneh benar kalimatnya…

he…jadi kalo boleh bunuh hewan artinya boleh bunuh manusia gitu? serem banged…

klo begitu anda membenarkan tindakan para the so called teroris itu? kek osama cs, amrozi cs gitu….bunuh orang pan bole…soalnya nyembeleh kebo aja bole…

bunuh kebo=bunuh manusia 😀

hmmm…maw sekedar crita aja…ada seorang tokoh favorit saya dalam suatu crita. dalam crita itu dia nanya, kenapa manusia boleh bunuh hewan dan tumbuhan tapi kok ga bole bunuh manusia…
setelah dia nanya ke sana kemari tapi ga dapad jawaban memuaskan akhirnya salah seorang temennya nyeletuk, kita manusia ga boleh membunuh manusia karena bakal ada yang sedih 🙂

mas, analogi mas rijal juga mnurut saya melenceng juga kok. kita membicarakan sesama manusia loo…kok nyosor ke hewan…iya hewan dan tumbuhan juga makhluk ciptaan tuhan, tapi mreka berbeda dengan kita manusia.

gini looo, apakah kita sebagai manusia boleh membunuh sesama (manusia) yang juga ciptaan tuhan.

klo anda bilang harimau juga bisa saling bunuh kok, la mreka pan ga punya akal.

kasarnya gini, IMO manusia punya hak membunuh hewan dan tumbuhan dengan alasan bertahan hidup. seandainya anda nginjak kong sampai hancur dengan sengaja pun anda dosa kan?

manusia pun bisa membunuh sesama manusia apabila dalam keaaan terdesak, contoh: kalo saya maw dibunuh dan dibantai sama orang ada piso di tas saya, supaya selamat cara terakhir kan melawan sang pembunuh.

nah….apakah kita berhak membunuh orang dengan alasan orang2 itu berbeda dengan kita. karena tidak sepaham dengan kita.

makanya, kenapa anad nyosor ke hewan dan tumbuhan segala. yang saya tanya ini manusia. manusia yang setiap kapan saja imannya bisa berubah, yang pendiriannya setiap kapan aja bisa berubah. manusia yang kelak bakal ngisi surga dan neraka.

oke, saya tanya deh, dijawab yak…mnurut anda apakah anda punya hak membunuh orang? apakah anda punya hak mencabut nyawa sesama manusia?

yahudi nasrani islam pan sama-sama manusia (not included kebo etc 😆 )

andaikata anda membunuh manusia yahudi hari ini, padahal bisa saja seandainya besok2 dia jadi muallaf….
amin…

seandainya ada ayat qur’an dan hadits yang memerintahkan membunuh orang (kek yahudi nasrani etc..) dan anda mengartikannya dengan gamblang, bukankah anda membenarkan pilem fitna yang oleh sebagian kaum muslim dihujat hujat itu.

satu yang saya inginkan….

islam sebagai agama yang damai, yang umatnya bisa sabar, tidak mudah terprovokasi oleh isu2 yang ga jelas, yang lebih banyak menggunakan akal untuk mengembangkan ajaran islam daripada menggunakan otot…

lagian mas, ga smua orang yahudi dan nasrani itu jahat dan ingin menjatuhkan islam…apakah kita harus memerangi semua kaum yahudi dan nasrani…

klo menggeneralisir seperti itu yaaa…sama aja kek bush 🙂

Assalamu’alaikum.
Nona sheila, jawab pertanyaan ini nih:
1. Apakah anda menafikan secara total aktifitas bunuh-membunuh manusia dalam hidup ini? Kalau seandainya anda konsisten dengan pernyataan anda “oke, saya tanya deh, dijawab yak…mnurut anda apakah anda punya hak membunuh orang? apakah anda punya hak mencabut nyawa sesama manusia?” maka anda juga mesti memperjuangkan hak Imam Samudra yang terancam dihukum mati untuk dapet pengampunan. Apa anda mau? klo anda konsisten cegah dong upaya pemerintah tsb. Bilang klo siapa tau dia (IS) “dapet hidayah”. Saya bukannya ngebelain Imam Samudra nih.
2. Klo pada suatu kondisi ada orang yang punya niat jahat sama anda, sementara anda memiliki kemampuan untuk membela diri (tidak jarang pembelaan diri ini mesti membuat seseorang melakukan pembunuhan -makanya dalam ilmu hukum kan ada pasal tentang pembelaan diri-), apa anda ternyata akan berdiam diri saja atau minimalnya anda justru malah menceramahinya?
Life is a game, my sis! Santai aja lah!

Assalamu’alaikum.

Baru hunting hadits nih:
1.“Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda umurnya tapi bodoh pemikirannya. Mereka berbicara seperti perkataan manusia yang paling baik. Keimanan mereka tidak melewati tenggorokannya. Mereka keluar dari agama ini seperti keluarnya anak panah dari buruannya. Di mana saja kalian temui mereka, bunuhlah mereka. Sesungguhnya membunuh mereka akan mendapatkan pahala pada hari kiamat.” (HR. Muslim)
2.Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan bersama pasukannya. Kemudian beliau melihat orang-orang mengerumuni sesuatu, maka beliau mengutus seseorang untuk melihatnya. Ternyata didapati seorang wanita yang terbunuh oleh pasukan terdepan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Pergilah kepada Khalid dan katakanlah kepadanya: ‘Sesungguhnya Rasulullah melarang engkau membunuh dzurriyyah (wanita dan anak-anak) dan pekerja (warga sipil)’.” (HR. Abu Dawud)
Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Katakan kepada Khalid: ‘Jangan ia membunuh wanita dan pekerja’.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Ath-Thahawi. Lihat Ash-Shahihah karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu, 6/314)
3.Dan dalam hadits Buraidah riwayat Muslim Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa salllam bersabda :
“Adalah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa salllam apabila beliau mengangkat amir/pimpinan pasukan beliau memberikan wasiat khusus untuknya supaya bertakwa kepada Allah dan (wasiat pada) orang-orang yang bersamanya dengan kebaikan. Kemudian beliau berkata : “Berperanglah kalian di jalan Allah dengan nama Allah, bunuhlah siapa yang kafir kepada Allah, berperanglah kalian dan jangan mencuri harta rampasan perang dan janganlah mengkhianati janji dan janganlah melakukan tamtsil (mencincang atau merusak mayat) dan janganlah membunuh anak kecil dan apabila engkau berjumpa dengan musuhmu dari kaum musyrikin dakwailah mereka kepada tiga perkara, apa saja yang mereka jawab dari tiga perkara itu maka terimalah dari mereka dan tahanlah (tangan) terhadap mereka ; serulah mereka kepada Islam apabila mereka menerima maka terimalah dari mereka dan tahanlah (tangan) terhadap mereka, apabila mereka menolak maka mintalah jizyah (upeti) dari mereka dan apabila mereka memberi maka terimalah dari mereka dan tahanlah (tangan) terhadap mereka, apabila mereka menolak maka mintalah pertolongan kepada Allah kemudian perangi mereka”.
4.Dan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam bersabda dalam hadits ‘Abdullah bin ‘Amr riwayat Bukhary :
“Siapa yang membunuh kafir Mu’ahad ia tidak akan mencium bau surga dan sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun”.
5. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Datang seseorang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu bila datang seseorang ingin mengambil hartaku?” Beliau menjawab, “Jangan engkau berikan hartamu.” Ia bertanya lagi, “Apa pendapatmu jika orang itu menyerangku?” “Engkau melawannya,” jawab beliau. “Apa pendapatmu bila ia berhasil membunuhku?” tanya orang itu lagi. Beliau menjawab, “Kalau begitu engkau syahid.” “Apa pendapatmu jika aku yang membunuhnya?” tanya orang tersebut. “Ia di neraka,” jawab beliau. (HR. Muslim)
Saudariku, itu semua adalah hadis yang insya Allah shahih
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat yang mempunyai akal yang cerdas.” (QS. An Najm : 3-6). Dalam hadits2 tsb kayaknya udah lumayan jelas ada sesuatu yang diperintahkan untuk dibunuh (meskipun itu adalah muslim terkait hadits no.1) tp ada sesuatu yang dilarang untuk dibunuh (meskipun itu adalah orang kafir). Klo seandainya di tengah jalan saya lihat anda mo dinodain sama orang jahat, insya Allah saya ngelawan (ngebelain anda), Non. Ingat non, kenapa Abu Jahal mesti dibunuh pas perang (karena dia itu gembongnya kafir, hilangnya dia berarti hilanglah spirit para musyrikin) Kenapa pak SBY memvonis mati para teroris (coba deh orang kayak Amrozi dibiarin dilepas satu aja suruh keliling ke Masjid-Masjid suruh ceramah -dia tidak dibunuh dgn alasan itu hak dia bwt hidup-) Bahkan klo terpaksa saya mesti ngebunuh yah terjadilah. Intinya qt sama2 ‘bersekutu’ dlm perang melawan terorisme.

satu yang saya inginkan….

islam sebagai agama yang damai, yang umatnya bisa sabar, tidak mudah terprovokasi oleh isu2 yang ga jelas, yang lebih banyak menggunakan akal untuk mengembangkan ajaran islam daripada menggunakan otot…

Let’s do it!

Kayaknya komenku gak usah anda jawab, nona Sheila.

tapi saya berpikir, umat kafir, yahudi, nasrani, hindu, islam dll itu adalah sama. sama dalam apa, mreka adalah ciptaan Tuhan (Allah SWT)..

yahudi nasrani islam pan sama-sama manusia
=========================================
Kali ini saya gak akan menyinggung masalah agama.
Saya coba otak-atik kalimat di atas tanpa nyebut2 agama, cuma berkisar pada permasalahan manusia. Kira2 ada yang setuju gak..

Pemerkosa wanita atau ibu2 atau anak2 balita, koruptur yang bejat, seorang pembunuh yang sadis dll itu adalah sama. sama dalam apa, mreka adalah ciptaan Tuhan (Allah SWT)..

setuju gak? kalo setuju..ya gak apa2 to kalo ada orang yang memperkosa, korupsi, terus membunuh orang lain secara sadis dan kejam..

yahudi nasrani islam pan sama-sama manusia
======================================
Pemerkosa, perampok, koruptor, pembunuk pan sama2 manusia..iya gak?

Jadi kalo darah mreka halal, buat apa Allah SWT menciptakan mreka?

Jadi buat apa Allah menciptakan mereka yang suka memperkosa, korupsi, membunuh dll?

1. Apakah anda menafikan secara total aktifitas bunuh-membunuh manusia dalam hidup ini? Kalau seandainya anda konsisten dengan pernyataan anda “oke, saya tanya deh, dijawab yak…mnurut anda apakah anda punya hak membunuh orang? apakah anda punya hak mencabut nyawa sesama manusia?” maka anda juga mesti memperjuangkan hak Imam Samudra yang terancam dihukum mati untuk dapet pengampunan. Apa anda mau? klo anda konsisten cegah dong upaya pemerintah tsb. Bilang klo siapa tau dia (IS) “dapet hidayah”. Saya bukannya ngebelain Imam Samudra nih.

lo anda ga baca postingan saya baik2 nih :mrgreen:
mas, ada yang namanya hukum. hukuman mati itu bukan membunuh, susah kalo pake bahasa indonesia, death penalty is punishment not murder. seperti yang saya bilang, klo pake logika mas, berarti kurungan penjara melanggar hak asasi manusia akan kebebasan. jangan bolak balik kata2 saya laaa…apakah and a menganggap sama orang yang membunuh orang yahudi nasrani etc padahal mereka innocence dengan orang yang melaksanakan hukuman mati sesuai hukum yang berlaku terhadap orang yang telah membunuh ribuan nyawa? beda la mas, mas baca dan pikir baik2 postingan saya di atas dunk.

2. Klo pada suatu kondisi ada orang yang punya niat jahat sama anda, sementara anda memiliki kemampuan untuk membela diri (tidak jarang pembelaan diri ini mesti membuat seseorang melakukan pembunuhan -makanya dalam ilmu hukum kan ada pasal tentang pembelaan diri-), apa anda ternyata akan berdiam diri saja atau minimalnya anda justru malah menceramahinya?
Life is a game, my sis! Santai aja lah!

baca komen saya baik2 yah… 🙂 santai aja 🙂

manusia pun bisa membunuh sesama manusia apabila dalam keaaan terdesak, contoh: kalo saya maw dibunuh dan dibantai sama orang ada piso di tas saya, supaya selamat cara terakhir kan melawan sang pembunuh.

nah….apakah kita berhak membunuh orang dengan alasan orang2 itu berbeda dengan kita. karena tidak sepaham dengan kita.

gamblangnya gini deh, makan babi haram pan? tapi kalo dalam keadaan terdesak pan kita bole makan babi. alasan berpengaruh di sini mas…apa alasan membunuh yahudi nasrani etc yang ga sepaham dengan kita padahal mreka mungkin ga taw apa2 dan ga ada niat jahat sama kita, klo saya maw diperkosa, untuk menyelamatkan diri orang islam pun bakal gw bacok.

Baru hunting hadits nih:
bla bla bla….

hhehe…hmmmm…makanya…apakah anda mengartikan hadits (terutama yg nomor 1) secara harfiah? a ya a gitu? trus apa bedanya sama si akang geert si pembuat fitna? dia pan mengartikan al-qur’an secara harfiah… 🙂
yang hadits selanjutnya, udah saya jelaskan. baca komen saya sblumnya dengan teliti dunk.

Kali ini saya gak akan menyinggung masalah agama.
Saya coba otak-atik kalimat di atas tanpa nyebut2 agama, cuma berkisar pada permasalahan manusia. Kira2 ada yang setuju gak..

Pemerkosa wanita atau ibu2 atau anak2 balita, koruptur yang bejat, seorang pembunuh yang sadis dll itu adalah sama. sama dalam apa, mreka adalah ciptaan Tuhan (Allah SWT)..

setuju gak? kalo setuju..ya gak apa2 to kalo ada orang yang memperkosa, korupsi, terus membunuh orang lain secara sadis dan kejam..

yahudi nasrani islam pan sama-sama manusia

la…anda ga nyambunk lagi sama komen saya sama2 manusia? maksut saya yang sama2 manusia itu apakah boleh sesama manusia saling menyakiti dengan alasan yang ga jelas. trus apa hubungannya sama korupsi boleh merkosa boleh? ga nyambunk akh. justru karena sesama manusia itu korupsi perkosa dll itu ga boleh, karena itu merampas hak orang lain dan menyakiti orang lain demi kepentingan pribadi dan jelas itu merugikan pihak yang dikorupsi ato diperkosa. jangan diputer2 donk ah 🙂

Pemerkosa, perampok, koruptor, pembunuk pan sama2 manusia..iya gak?

Jadi kalo darah mreka halal, buat apa Allah SWT menciptakan mreka?

Jadi buat apa Allah menciptakan mereka yang suka memperkosa, korupsi, membunuh dll?

itu juga yang saya pikirkan, tapi ndak ada yang jawab.

jangan terlalu saklek…dalam Islam ada hukum wajib, sunnah, mubah, haram, halal, tergantung konteks…

Assalamu’alaikum.

Oke, saya ngaku khilaf karena gak baca komen anda scr menyeluruh (buru2 nih hiks….). Maaf.

Diulang lagi jawabannya Mas Lukman:

“Begini mba/mas, dalam Islam orang-orang kafir memiliki ketentuan-ketentuan dalam berwala dan bara’ terhadap mereka. Ada yang dilindungi namun juga ada tingkatan di mana mereka dihalalkan untuk dibunuh/diperangi, namun bukan berdasarkan keputusan masing-masing orang/kelompok. Melainkan, di bawah perintah penguasa muslim. Nonasheila bisa baca dalam buku-buku sejarah (yang dapat dipertanggungjawabkan isinya) tentang perang-perang, perjanjian-perjanjian, yang dilakukan rosululloh shollallahu ‘alaihi wa sallam. Dan mohon jangan lihat Islam dari perilaku para khawarij seperti Usamah, dan kawan-kawannya. Wallahu a’lam!”
-selesai kutipan-

Telah kita ketahui dalam sejarah, peperangan2 yg dilakukan oleh generasi terbaik umat ini terhadap orang2 kafir. Apa anda mw mengingkari perbuatan mereka (Hadits: “Sebaik-baik manusia adalah generasiku kemudian generasi setelahnya kemudian generasi setelahnya” Rasulullah termasuk di dalamnya loh)? Kenapa Abu Jahal, Umayyah Bin Kholaf, Utbah & Sya’ibah Bin Robi’ah mesti modar pas Perang Badr. Kenapa Imperium Romawi Timur diperangi, kenapa Imperium Persia diluluhlantakkan? Yah karena adanya perintah jihad thd org2 kafir (mereka yg saya sebut td AJ, UBK, UBR, SBR, IRT, & IP menurut anda kafir kan?), tp yg sesuai dgn syarat-syarat yg salah satunya adalah “di bawah perintah penguasa muslim”. Terus telah saya sebutkan hadits2 mengenai larangan membunuh pihak2 tertentu kiranya udah jelas menjadi sekat mana yg disebut terorisme mana yg disebut jihad.

Anda scr tersirat menyebut korupsi, perkosaan, pembunuhan, dll sbg suatu kezhaliman tul gak?:

“maksut saya yang sama2 manusia itu apakah boleh sesama manusia saling menyakiti dengan alasan yang ga jelas. trus apa hubungannya sama korupsi boleh merkosa boleh? ga nyambunk akh. justru karena sesama manusia itu korupsi perkosa dll itu ga boleh, karena itu merampas hak orang lain dan menyakiti orang lain demi kepentingan pribadi dan jelas itu merugikan pihak yang dikorupsi ato diperkosa.”
-selesai kutipan-

Padahal kekafiran/kemusyrikan juga suatu kezhaliman loh (yg besar bgt malah). Allah berfirman:
“Sesungguhnya syirik adalah kezhaliman yang amat besar” (QS. Luqman:13)

Intinya saya rasa anda masih punya rasa fundamentalisme Islam, meski raksasa itu (fundamentalisme) masih tertidur jauh dlm lubuk sanubari anda. Dan pada suatu titik rasa fundamentalisme tsb bakal meluap, membangkitkan raksasa yg tidur tersebut menjelma menjadi ruh jihad. Saya bukannya nakutin loh.

Apa anda masih menafikan syari’at jihad (yang syar’i) ini?
Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: ‘Kami beriman kepada yang sebagian dan kami kafir terhadap sebagian (yang lain)’, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan.” (An-Nisa`: 150-151)

Soal yg terakhir:
“Jadi buat apa Allah menciptakan mereka yang suka memperkosa, korupsi, membunuh dll?”

Untuk apa manusia diciptakan:
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56)

Keadaan kebanyakan manusia:
1. Tidak beriman.
Allah berfirman (artinya): “Sesungguhnya (Al Qur’an) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi mayoritas manusia tidak beriman”. (Huud: 17).
2. Tidak bersyukur.
Allah berfirman (artinya): “Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia, tetapi mayoritas manusia tidak bersyukur”. (Al Baqarah: 243).
3. Benci kepada kebenaran.
Allah berfirman (artinya): “Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kalian, tetapi mayoritas dari kalian membenci kebenaran itu”. (Az Zukhruf: 78)
4. Fasiq (keluar dari ketaatan).
Allah berfirman (artinya): “Dan sesungguhnya mayoritas manusia adalah orang-orang yang fasiq”. (Al Maidah: 49).
5. Lalai dari ayat-ayat Allah.
Allah berfirman (artinya): “Dan sesungguhnya mayoritas dari manusia benar-benar lalai dari ayat-ayat Kami.” (Yunus: 92).
6. Menyesatkan orang lain dengan hawa nafsu mereka.
Allah berfirman (artinya): “Dan sesungguhnya mayoritas (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa ilmu”. (Al An’aam: 119).
7. Tidak mengetahui agama yang lurus.
Allah berfirman (artinya): “Itulah agama yang lurus, tetapi mayoritas manusia tidak mengetahui”. (Yusuf: 40).
8. Mengikuti persangkaan belaka.
Allah berfirman (artinya): “Mereka (mayoritas manusia) tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”. (Al An’aam: 116).
9. Penghuni Jahannam.
Allah berfirman (artinya): “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi Jahannam mayoritas dari jin dan manusia”. (Al A’raaf: 179).

“Sesungguhnya hati-hati bani Adam seluruhnya berada diantara dua jemari Ar Rohman laksana satu hati Ia bolak-balikkan hati tersebut sekehandaknya.” Kemudian Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam berdoa : “Ya Allah Dzat yang membolak-balikkan hati palingkanlah hatiku untuk mentaati-Mu” (HR. Muslim)

“Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Ar Ra’d:13)

Anda mempertanyakan hal ini: “Jadi buat apa Allah menciptakan mereka yang suka memperkosa, korupsi, membunuh dll?” Anda juga mesti bertanya-tanya “Jadi buat apa saya harus lahir dan hidup di Indonesia (negeri dgn tingkat kriminalitas cukup tinggi)?” “Buat apa saya harus lahir dari rahim ibu kandung saya?””Buat apa bentuk elips pada orbit planet?” dll. Itu semua sudah ketetapan Allah. “Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.” (Al Ahzab:33). Ngapain ditanya2. Gitu aja koq repot.

satu (di antara banyak) yang saya inginkan….

islam sebagai agama yang damai (memang damai tuh, saya aja masih bercanda2 ama temen yang Non-Is, tapi di satu sisi tetap mengingkari mereka), yang umatnya bisa sabar (alhamdulillah salafiyun kayak admin blog ini adalah orang yang sabar dlm melakukan perbaikan -seandainya beliau gak sabar pastinya sudah umpat sana-sini-), tidak mudah terprovokasi oleh isu2 yang ga jelas (seperti isu mempertanyakan ini itu pun sama gak jelasnya), yang lebih banyak menggunakan akal (yang dilandasi syari’at) untuk mengembangkan ajaran islam daripada menggunakan otot (kekerasan, jihad syar’i yes terorisme no)…

Wallahu ta’ala a’alam bish shawwab.

Barakallahu fiika.

Intinya saya rasa anda masih punya rasa fundamentalisme Islam, meski raksasa itu (fundamentalisme) masih tertidur jauh dlm lubuk sanubari anda. Dan pada suatu titik rasa fundamentalisme tsb bakal meluap, membangkitkan raksasa yg tidur tersebut menjelma menjadi ruh jihad. Saya bukannya nakutin loh.

ini maksutnya sapa nih? saya?
wohoho…gak. saya yakin skali saya bukan seorang fundamental islam. bahkan di lubuk hati saya yang terdalam pun gak. ada beberapa alasan dan saya ga maw membicarakan masalah itu. saya ga maw membicarakan keyakinan saya 🙂

Padahal kekafiran/kemusyrikan juga suatu kezhaliman loh (yg besar bgt malah). Allah berfirman:
“Sesungguhnya syirik adalah kezhaliman yang amat besar” (QS. Luqman:13)

iya iya…kafir itu dosa. syirik itu dosa. tapi dosa ke tuhan. dosa sama tuhan urusannya sama tuhan. yang saya bicarakan di sini sesama umat manusia loo. urusan dengan tuhan apakah kita manusia yang lain berhak mengganggu. kelak ada ganjaran masing2.

islam sebagai agama yang damai (memang damai tuh, saya aja masih bercanda2 ama temen yang Non-Is, tapi di satu sisi tetap mengingkari mereka),

nah gitu dunks, tapi kok dari komen2 anda sebelumnya IMO anda ga bisa get along ama non-islam, hehehe…hanya IMO loooo…sapa tau salah…sori sori :mrgreen:

yang umatnya bisa sabar (alhamdulillah salafiyun kayak admin blog ini adalah orang yang sabar dlm melakukan perbaikan -seandainya beliau gak sabar pastinya sudah umpat sana-sini-),

la…si nadhim yang jawab komen saya paling pertama bukan si lukman ya? jawabannya dodol si hehe…

tidak mudah terprovokasi oleh isu2 yang ga jelas (seperti isu mempertanyakan ini itu pun sama gak jelasnya), yang lebih banyak menggunakan akal (yang dilandasi syari’at) untuk mengembangkan ajaran islam daripada menggunakan otot (kekerasan, jihad syar’i yes terorisme no)…

keknya ada yang terprovokasi isu matahari mengelilingi bumi deh :mrgreen:

Yah..Maklumlah mbak sheila, namanya saya juga orang bingung..Udah bingung, bodoh lagi…Betul gak?? he3x..

Kan mbak bilangnya mereka itu sama2 manusia..orang yahudi, kristen, hindu, budha, komunis dll kan manusia..kan perampok, koruptor, pemerkosa itu kan juga manusia…semua itu sama2 manusia..betul gak??

kalo perampok, pembunuh, koruptor dll itu boleh dihukum karena perbuatan mereka, jadi saya kan boleh ikut2an menghukum mereka, menghajar mereka, memukuli mereka, dll..betul gak??
Kalo saya gak boleh menghukum mereka, lantas kenapa kok gak boleh??

kalo alasannya karena mereka itu melanggar hak sesama manusia, lantas kenapa kok gak berpikir akan hak tuhan??

Kalo tuhan bilang bahwa dia itu cuma satu, lantas kenapa ada orang yang bilang tuhan itu tiga? apa ini gak melanggar hak tuhan?
kalo tuhan bilang kepada manusia seluruhnya:”kalian para manusia harus menyembah tuhan, jangan menyembah salib, jangan menyembah manusia yang dituhankan atau tuhan yang dimanusiakan, jangan menyembah sapi, jangan menyembah patung dll, tapi kenyataannya ada yang melanggar itu. apa itu namanya gak melanggar hak tuhan..

kalo tuhan bilang bahwa tuhan itu gak serupa dengan ciptaannya, trus kemudian ada yang bilang tuhan itu punya anak, punya ibu, punya istri..apa itu gak melanggar hak tuhan…?

makanya saya bingung maksud komen anda 🙂

kalo perampok, pembunuh, koruptor dll itu boleh dihukum karena perbuatan mereka, jadi saya kan boleh ikut2an menghukum mereka, menghajar mereka, memukuli mereka, dll..betul gak??
Kalo saya gak boleh menghukum mereka, lantas kenapa kok gak boleh??

loh, anda menghukum orang yahudi nasrani etc karena apa? karena ga sepaham dengan anda? emang anda sapa? tuhan?logika anda itu membingungkan. orang korupsi dihukum karena mereka melanggar hukum. lah orang yahudi nasrani anda maw hukum karena melanggar hukum apa?hukum islam? ini indonesia bung, negara hukum bukan negara islam.

Kalo tuhan bilang bahwa dia itu cuma satu, lantas kenapa ada orang yang bilang tuhan itu tiga? apa ini gak melanggar hak tuhan?

anda yakin tuhan bilang dia cuman satu? pernah dengar tuhan ngomong? itu pan pikiran dan pendapat anda saja. anda menganggap tuhan yang benar hanya satu, tapi ada orang lain yang menganggap tuhan 3 itu benar. dalam titik ini hal ini sudah tidak bisa diperdebatkan lagi, karena menyangkut keyakinan. anda tidak bisa memaksakan keyakinan anda.

kalo tuhan bilang kepada manusia seluruhnya:”kalian para manusia harus menyembah tuhan, jangan menyembah salib, jangan menyembah manusia yang dituhankan atau tuhan yang dimanusiakan, jangan menyembah sapi, jangan menyembah patung dll, tapi kenyataannya ada yang melanggar itu. apa itu namanya gak melanggar hak tuhan..

sekali lagi itu hanya pendapat anda. itu bukan fakta. dan ga bisa diterima oleh hukum. anda bilang tuhan melarang menyembah salib, hal kek gitu mana bisa diterima di mata hukum. lagian mas, jangan mempertanyakan kepercayaan orang lain, saran saya. anda bilang jangan menyembah salib, kalo orang sana bilang lu ngapain nyembah kotak gimana? belajar menghormati kepercayaan orang dong mas 🙂

kalo tuhan bilang bahwa tuhan itu gak serupa dengan ciptaannya, trus kemudian ada yang bilang tuhan itu punya anak, punya ibu, punya istri..apa itu gak melanggar hak tuhan…?

heee…anda ini sapa sih? anda emang tahu hak tuhan? loh, bisa saja orang lain bilang, “itu hak tuhan punya anak, kenapa kamu bilang tuhan ga bisa punya anak? dia pan berkuasa akan segalanya.”

gitu lo mas…logikanya jangan dibikin bingung deh…hehehe…

Assalamu’alaykum.
Dalam menyikapi syari’at jihad, saya pribadi mengamati bahwa umumnya manusia digolongkan menjadi beberapa keadaan:
1. Meraka yang menafikan syari’at jihad secara keseluruhan.
2. Adapula yang hanya menafikan jihad dalam bentuk offensive (menyerang), tapi tidak menafikan jihad dalam bentuk deffensive (mempertahankan diri).
3. Mereka yang tidak menafikan syari’at jihad dan memiliki semangat untuk segera langsung terjun ke medan jihad namun tanpa dilandasi ilmu. Walhasil dilanggarlah beberapa syarat ditegakkannya jihad. Terjatuh dalam perkara ini para ashhabul irhab (teroris). Ketika jatuh korban dari pihak yang tidak semestinya terbunuh dalam “perang” versi mereka. Maka mereka akan berkilah “Dalam setiap peperangan pasti ada pihak yang tidak bersalah yang jadi korban”. Atau malah mereka akan menimpali “Saya nyesel…”. Kemudian pernyataannya diralat “Saya nyesel kenapa yang jadi korban cuma 300 orang, coba 1000 orang gitu loh.”
4. Mereka yang tidak menafikan syari’at jihad dan memiliki semangat untuk berjihad yang diiringi dengan keberadaan ilmu di sisi mereka. Mereka bersabar menanti seruan itu tiba. Tak jarang kesabaran mereka menjadi cibiran dari golongan no. 3, yang menyebut mereka sebagai “banci”/murji’. Tapi mereka tetap tegar menanti saat itu. Ketika seruan telah menggema di segenap penjuru negeri. Mereka akan datang berkumpul meninggikan panji-panji. Menjelma menjadi hizbullah (tentara Allah) yang memerangi hizbusysyaithan (tentara setan). Allah berfirman: “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (Al-Fath 29).
Jihad adalah dakwah. Rasulullah bersabda:
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada sesembahan yang benar melainkan Allah dan agar mereka beriman kepada apa yang kubawa. Bila mereka melakukan itu maka mereka telah melindungi darah dan harta mereka dariku kecuali dengan haknya. Adapun perhitungannya diserahkan kepada Allah.” (Shahih, HR. Muslim, Kitabul Iman Bab Al-Amru bi Qitalin Nas Hatta.)
Mereka yang menafikan syari’at jihad dengan alasan akal-akalan sungguh secara tersirat telah berlepas diri dari jihad yang dilakukan Rasulullah dan para shahabatnya. Dari mulai yang bentuknya deffensive (perang Khandaq) sampai yang offensive (perang Khaibar). Mereka juga berlepas diri dari kemenangan kaum Muslimin menjelang hari akhir nanti. Sesungguhnya syaria’t jihad ini tetap berlangsung hingga hari kiamat. Rasulullah bersabda: “Masih tetap sekelompok dari umatku berperang di atas kebenaran. Mereka unggul sampai hari kiamat, lalu turun ‘Isa putra Maryam. Maka pemimpin mereka mengatakan: ‘Kemari, jadilah imam kami.’ Ia menjawab: ‘Tidak, sebagian kalian adalah pemimpin atas sebagian yang lain, sebagai kemuliaan dari Allah untuk umat ini’.” (Shahih, HR. Muslim dalam Kitabul Iman Bab La Tazal Tha`ifah min Ummati, 2/370, no. 393).
Wallahul muwaffiq.

Quote:
nonasheila: “saya tidak ingin berdebat di sini. karena ini adalah masalah keyakinan.”
Tapi nyatanya sampe sekarang kayaknya masih berdebat, kan?

Quote:
nonasheila: “ilmu agama saya memang sangat rendah”
Karena ngaku ilmu agama rendah, maka perlu belajar agama. Lantas apakah nonasheila tidak belajar agama? Kalau belajar agama, belajarnya sama siapa? Belajar agama apa?

Quote:
nadhim: “Anda juga tdk jelas dr pemeluk apa anda berasal.”
Dalam blognya nonasheila sendiri ngaku kalo dia Islam. Jadinya yah yang dipelajari tentunya agama Islam dong (masa dari SD gak ada pelajaran agama?)?
Dan apa yang dipelajari? Apakah hanya prasangka, logika, atau akal-akalan saja? Wallahul musta’an. Ataukah ia belajar Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salaful ummah? Alhamdulillah.

Quote:
rijal: “Apa anda masih menafikan syari’at jihad (yang syar’i) ini?”
Yang itu kayaknya belom dijawab tuh. Kalo ada yang nyangkut kayaknya masih ngambang.

Quote:
nonasheila: “anda yakin tuhan bilang dia cuman satu? pernah dengar tuhan ngomong? itu pan pikiran dan pendapat anda saja. anda menganggap tuhan yang benar hanya satu, tapi ada orang lain yang menganggap tuhan 3 itu benar. dalam titik ini hal ini sudah tidak bisa diperdebatkan lagi, karena menyangkut keyakinan. anda tidak bisa memaksakan keyakinan anda.”
Keyakinan atau keraguan. Apakah seorang muslim (yang keyakinannya Islam/monotheisme) akan bilang: “anda yakin tuhan bilang dia cuman satu? pernah dengar tuhan ngomong? itu pan pikiran dan pendapat anda saja. anda menganggap tuhan yang benar hanya satu”

SEKARANG SAYA TIDAK LAGI BERBICARA TENTANG KEYAKINAN ORANG NON MUSLIM. SAYA AKAN BERBICARA TENTANG KEYAKINAN ANDA SEBAGAI ORANG YANG MENGAKU ISLAM. ABGGAPLAH INI SEBAGAI NASEHAT, KARENA DARI YANG SAYA PERHATIKAN ANDA ADALAH ORANG YANG MASIH RAGU.

quote:
nonasheila: “pernah dengar tuhan ngomong?”
Gw sendiri belum. Tapi tau lo gak Al-Qur’an itu apa? Al-Qur’an adalah kalam (perkataan) Allah.
Jadi, perhatikan baik-baik perkataan Allah ini:
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” (Az Zumar:23)
Maha benar janji Allah dalam firman-Nya (artinya): “Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur’an , niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu atas sebagian yang lainnya”. (Al Isra’: 88)
Anda ragu gak Al-Qur’an ini perkataan Allah? Kalo anda ragu, anda juga harus ragu tuh sama nukilan-nukilan yang di quote of the day blog anda. Apa bener si Buddha bilang begitu? Itu kalo anda memang orang yang penuh keraguan.

quote:
nonasheila: “anda yakin tuhan bilang dia cuman satu?”
Karena telah dijelaskan bahwa Al-Qur’an adalah perkataan Allah (apa yang Allah bilang), kita nukil dari perkataan Allah tersebut. Yakni surat yang kayaknya jadi runner up hits pas shalat (anda hapal gak (cuman 3 ayat doang)?) yakni Surat Al-Ikhlas yang ayat 1-nya:
“Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.”
Jadi apa benar kalo anggapan bahwa Allah/Tuhan adalah satu adalah pikiran dan pendapat seorang komentator tersebut saja?
Atau masih belum yakin kalo Allah itu adalah Tuhan yang dimaksud. Kita nukil dari surat Al-Fatihah (kalo tadi kan runner up (baru kayaknya) nah ini juaranya, hayo hapal gak?) yang ayat ke-2-nya:
“Segala puji[ bagi Allah, Tuhan semesta alam”

Saya harap anda merenungi hujjah-hujjah ini. Buka-buka terjemah Al-Qur’an kek. Bandingin tejemahannya. Atau malah anda gak nanggapin nash-nash yang saya paparkan sebelumnya?

Padahal saya pernah salah nukil ayat Al-Qur’an loh, makanya saya diemin dulu kali aja anda adalah pencari kebenaran sejati yang terus buka-buka Al-Qur’an nemu kalo ayat yang saya nukil tuh salah (gak sengaja sih, afwan) terus diralat deh.

Nih ralatnya:

1. “Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Ar Ra’d:11) tadinya tertulis (Ar Ra’d;13)

2. “Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.” (Al Ahzab:37) tadinya tertulis (Al Ahzab:33)

Sebagai nasihat:
Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan kesayangannya dia berkata : Saya menghafal dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam (sabdanya): “Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.”

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shoheh)

Wallahul musta’an.

yang saya perdebatkan di sini adalah apakah boleh sesama manusia menyerang manusia lain? karena ini urusan manusia dengan manusia juga.

saya ga maw berdebat keyakinan soal anda menyembah apa dan saya menyembah apa. klo ada yang bilang “saya menyembah kambing bla bla…” males banged la saya ngajakin debad “salah itu mana boleh kambing disembah bla bla bla….”

yang di atas perumpaan lo…

loh…saya blajar agama sampai kuliah semester 1 lalu :mrgreen: selain itu saya juga suka baca2 buku agama kok. karena ilmu agama saya masi belum setinggi langit ini lah saya ga maw debad masalah kepercayaan kepada Tuhan.
yang dibahas di sini pan masalah boleh tidaknya nyerang orang yahudi nasrani etc, yang mnurut pendapat saya ga boleh kalo mreka tidak melanggar hukum (negara) dan merugikan anda.

la si orang bingung pan komennya dah nyangkut2 tuhan, bukan manusia lagi. kalo urusan tuhan saya no komen laa…tapi mungkin saya perlu meluruskan si orang bingung ini skalian ngasi nasihat, kalo kita ga boleh memaksakan keyakinan kita 🙂

lagian dari awal saya cuman nanya kok. lalu dibalas dengan cemooh. lalu anda bertanya, ya saya hanya menjawab menurut pribadi saya :mrgreen:

menafikan jihad? menafikan itu maksudnya tidak setuju gitu? ya tergantung jihadnya. kalo anarkis dan kekerasan hell no, saya tolak. kecuali dalam keadaan terdesak (misal mesjid kita diserbu dan dibakar gitu) klo dakwah baik2 termasuk jihad ga?

mas mas yang di atas. saya ini percaya allah swt, al-qur’an dan hadits.

kenapa saya nanya ke orang bingung “apakah anda sudah dengar tuhan sendiri ngomong?” karena komen dia itu udah menyinggung umat agama lain. dan baca komen saya selanjutnya dong, jangan dibaca dan dipahami setengah2.
tujuan saya ngomong gitu supaya si orang bingung ini jangan merasa sombong dengan keyakinannya. mas rijal, apakah mas rijal juga seperti orang bingung yang merasa berhak membunuh orang lain karena dia bertuhankan 3?

gini loo, seperti kata mas rijal sebelumnya, anda bisa get along sama non-muslim, tapi klo anda menyebutkan kata2 orang bingung di atas sama orang non-muslim,gimana? saya ga suka komen si orang bingung itu karena udah keluar batas dari apa yang namanya tenggang rasa antar umat beragama.

saya yakin kita semua orang muslim tahu kebenaran itu dari allah swt. dan itu hanya orang muslim, lalu apakah orang nasrani harus kita cemooh?bagi mreka yesus lah yang paling benar. garis jelas itu ga bisa diubah. coba sekali sekali anda berpikir berada di posisi mreka.

lalu ngapain kita nanya sama orang kristen “ngapain lu nyembah salib” edan! orang kek gini mah ke laut aja.

saya percaya tuhan itu esa, al-qur’an dan hadits. tapi itu adalah kepercayaan saya. bukan kepercayaan yang lain. apakah atas dasar kepercayaan saya ini saya berhak mengatakan kepercayaan orang lain salah dan yang lain benar?

saya ga ngerti, mas mas di atas ini udah nangkap poin inti dari komen saya ga sih? saya ga memperdebatkan agama di sini.saya cuman nanya tentang hubungan antar manusia.

silahkan orang lain bertuhan 3 ato 100 sekaligus, itu urusan dia dengan tuhannya, berhak kah kita menengahi hubungan itu?

lain soal dengan orang membunuh atas nama agama. karena urusan ini udah man to man.

makanya saya liat mas rijal ini katanya bisa get along sama non-muslim tapi masi maw nyentuh garis pembatas itu (kepercayaan terhadap masing2 tuhan).

debat ini udah melenceng jauh, dan mas rijal juga kayaknya sama sekali ga nangkap maksut saya dan malah menganggap saya melenceng. saya bingung maw jawab apa lagi ngeliat komen mas rijal di atas. karena saya lihat tanggapan mas rijal terhadap komen saya itu meleset smua. dari kemarin saya cuman meluruskan komen2 saya yang anda salah maknakan.

saya cuman maw anda anda itu menghormati non-muslim. kalo saya membela non-muslim apakah saya dianggap murtad oleh kalian? (walaupun kalian anggap saya murtad saya si bodo aja, yang tahu isi hati saya pan cuman allah swt 😛 dan allah swt lebih tahu daripada anda skalian 😛 )

so, kalo komen2 selanjutnya masi melenceng juga, saya cukupkan debat saya karena saya lihat anda hanya membaca komen saya sepotong2.

lagian mas, jangan mempertanyakan kepercayaan orang lain, saran saya.
==========================================
lantas kenapa anda sendiri menanyakan kepercayaan orang lain? Kalo gak salah orang islam itu percaya bahwa orang2 selain islam itu adalah orang kafir, kalo mati nanti dia masuk neraka, dapat siksaan dari Tuhan..

Jangankan kepercayaan/keyakinan orang lain, la wong perbuatan tuhan saja anda pertanyakan..

La kalo ada orang bejat yang mempunyai kepercayaan “BOLEH MEMBUNUH, ATAU MERAMPOK, ATAU KORUPSI WALAUPUN TANPA SEBAB APA PUN”..Lantas apa anda masih menyarankan “jangan mempertanyakan kepercayaan orang lain”

Misal kalo perbuatannya itu tidak menyangkut orang lain (secara langsung), misalnya “BOLEH MABUK2AN, NGEDRUGS, SEKS BEBAS, MANUSIA BERHUBUNGAN SEKS DENGAN HEWAN, DAN PERBUATAN JELEK YANG LAIN”..Lantas apa anda masih menyarankan “jangan mempertanyakan kepercayaan orang lain”..

Kalolah dalam hukum manusia itu ditentukan bahwa “seorang pencuri itu salah, melanggar hak manusia dan pencuri itu harus dihukum” maka disana kita akan dapati juga tentang bagaimana tata cara pelaksanaan hukum tersebut, seberapa berat pencuri tersebut mendapat hukuman, siapa yang berhak menghukum dll dari aturan penegakan hukum tersebut..

La kalo dalam islam, orang kafir itu didakwahi agar mau masuk islam, atau mau tunduk kepada pemerintah islam..kalo gak mau ya diperangi..Tapi bagaimana tata caranya? ya harus dipelajari dengan mendetil dong..kita kan juga gak pernah liat ada orang islam yang ekstrim sekalipun, jika ketemu dengan orang kafir langsung tebas lehernya, atau tembak kepalanya, atau dihajar, dipukuli dll..

Allahu a’lamu bish showwab..

Ana juga cabut aja dari perdebatan ini…mending baca2 buku, atau belajar agama biar dapat pahala dan kalo mati bisa masuk surga, gak masuk neraka yang penuh siksa..Saya kan orang bingung..udah bingung, bodoh lagi..

Untuk Nona Sheila

Kita hidup di dunia ini sebagai ujian yang nanti akan ada penilaian dari Allah Tabaroka wata’ala, bukan untuk bersenang-senang. Maka Allah Ta’ala menciptakan manusia di bumi ini sejumlah yang Dia kehendaki.

Kemudian Allah Ta’ala mengutus para nabi dan Rasul Alaihissholatu wassalam. untuk mengajarkan manusia siap Tuhannya, dan menunjuki aturan, adab berdasarkan kitab yang Allah turunkan. Para nabi sejak nabi pertama dan seluruh para rasul sejak rasul pertama yang ditutup dengan kenabian dan kerasululah Muhammad Ibn Abdillah Shallallahu’alaihi wasallam mengajarkan bahwa Tuhan manusia adalah Allah Subhanahu wata’ala.

Sebagian manusia ada yang beriman dan ada yang kafir, sejak jaman manusia pertama sampai sekarang. Maka hendaklah orang yang kafir itu beriman karena Allah mengajarkan bahwa Dia adalah Tuhan semesta alam. Sampai di sini bisa dipahami, akan kita lanjutkan kemudian.

Assalamu’alaykum.

Quote:
nonasheila: “lain soal dengan orang membunuh atas nama agama. karena urusan ini udah man to man.”

Gimana kalo menurut saya ini urusan man to God. Cause God say:
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS. At Taubah : 29). Catatan: dalam menafsirkan ayat ini masih ada penjelasan lebih rinci dalam hadits-hadits mengenai siapa-siapa saja yang tidak boleh dibunuh.

Kalo dibilang urusannya man to man (mungkin maksudnya hubungan antar dua orang), lantas syari’at kayak bayar zakat (nah ini juga urusan hubungan anatara dua orang juga kan?) itu urusan man to mana juga (dari yang saya tahu ada pendapat bahwa orang kafir yang fakir miskin juga berhak atas zakat)?

Lagian juga kalo menurut saya, tiap-tiap agama pun juga punya “syari’at jihad” kayak gini. Jadi yah kayaknya omong kosong kalo ada yang orang yang berpemahaman begini: “Dalam paradigma lama, kegiatan misi agama-agama penuh dengan prasangka teologis seperti klaim satu-satunya kebenaran (claim of the only truth) dan label kufur terhadap agama lain, ungkapan tidak ada penyelamatan selain pada agamaku, dan sejenisnya. Dalam paradigma baru, sikap yang dikembangkan adalah saling menghormati (mutual respect), saling mengakui eksistensi (mutual recognition), serta pengayaan iman (enrichment of faith). Sejalan dengan paradigma baru, sikap lain yang perlu dikembangkan adalah sikap relatively absolute atau absolutely relative, bahwa yang saya miliki memang benar, tetapi relatif bila dikaitkan dengan yang lain.” (Islam Liberal hal. 101)

Ingat mbak, fundamentalisme dalam agama/keyakinan apapun itu kayaknya merupakan hal yang gak bisa dielakkan lagi. Sebagaimana kata anda “ini adalah masalah keyakinan” para teroris pun akan bilang bahwa ini adalah masalah keyakinan (meskipun dalam hal ini negara akan mencampurinya).

Udah ah saya resign dari debat ini. Kelak suatu hari nanti (menjelang hari akhir, dengan munculnya Imam Mahdi, Dajjal, dan Nabi Isa) akan menjadi jelas siapa yang benar-benar muslim dan siapa yang bukan muslim.

FYI: Abu Harun udah bikin e-book baru tuh tentang yang “enak-enak” (soal nikah ^_^) di http://muslimsalafy.googlepages.com/nikah.zip.

Wallahul muwaffiq.

Ya sudah buat apa berdebat dengan orang yang TIDAK MAU BELAJAR percuma mending kita umat muslim bersatu padu untuk syiar kepada sesama muslim untuk istiqomah agar tidak mudah di pengaruhi oleh ajaran2 sesat dan materi2.

Jangan heran kalo orang2 yg mendukung JIL dan menganggap semua agama itu benar akan menjelekan islam. Karena, mereka itu sesungguhnya KAFIR!!!!!!!!!! jadi sekutunya SYAITHON. Yg makannya dari uang HARAM kiriman Amerika dan sekutunya.

Ini pasti blognya orang2 wahabi yang konon merujuk pada ajaran sunah wal jamaah ala Abdul Wahab…….iyang berjenggot pake kopeah putih celana ngatung, dagang habatu saudah dipinggir masjid, terus kalo shalat jarinya digerak2an kaya orang ayan…if you do not understand the development of a dien just dont give any comment…

Tinggalkan Balasan ke nonasheila Batalkan balasan

Statistik

  • 29.753 users

RSS Abu Salma M. Fachrozi

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

LINK SAHABAT

Promosi Author