www.ruanghakim.co.cc

Ketika Demo Berbicara Tentang Naiknya Harga BBM

Posted on: Mei 27, 2008

Bismillahirrohmanirrohim

Beberapa waktu yang lalu, 24 Mei 2008, kita dikagetkan oleh keputusan pemerintah kita yang menetapkan kenaikan harga BBM (minyak tanah, premium dan solar) sebesar 30%.
Di sini, melalui tulisan ini saya tidak sedang berbicara tentang suatu analisis mengapa pemerintah menaikkan harga BBM. Sepintas, hal itu memang sebuah kekonyolan ketika banyak kebutuhan -yang sebelum dinaikkan harga BBM- tidak dapat dijangkau oleh banyak warga miskin, bagaimana mungkin dapat dijangkau lagi kebutuhan hidup setelah keputusan tersebut?.

Begitu kira-kira keluh kesah kita menghadapinya. Sungguh kasihan para pekerja yang mengandalkan minyak tanah sebagai bahan bakar dalam menjalankan usahanya. Sungguh kasihan para pekerja yang menggunakan kendaraan berbahan bakar premium untuk berangkat ke tempat kerjanya. Belum lagi gaji dinaikkan, biaya sudah ditambah lagi lebih besar. Begitu juga yang mengandalkan solar.

Kita tidak mengerti apa gerangan maksud keputusan pemerintah kita. Konyolkah? Anehkah? atau sebenarnya itulah yang paling bijaksana buat kita semua?.

Terpikir dalam benak kita tentang pengusaha-pengusaha asing yang mengelola (menjajah) minyak di negara kita. Di sisi lain, kenakalan industri-industri, mobil-mobil mewah, dan pihak-pihak yang tidak selayaknya menggunakan BBM bersubsidi seakan-akan tidak merasa berat di hatinya tentang untuk siapa subsidi itu?. Mungkinkah pemerintah kita mencabut subsidi yang secara penyalurannya sudah tidak tepat lagi dengan hal-hal lain yang dapat secara tepat diberikan kepada orang-orang yang memang berhak untuk menerimanya? Semoga saja tentang BLT dan program-program pemerintah lainnya yang berhubungan dengan pengalihan subsidi tersebut dapat disalurkan kepada yang memiliki hak atasnya.

Mungkinkah pemerintah kita telah salah langkah? Wallahu a’lam. Semoga Allah melindungi mereka dari hal-hal itu.

Namun demi Allah!, ada hal lain yang lebih jelas untuk kita renungkan daripada meneriakkan slogan-slogan ketidakpastian. Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yang melihat sesuatu ia benci dari pemimpinnya, maka hendaknya ia bersabar atasnya, karena barang siapa yang meninggalkan jama’ah dengan sejengkal, lalu ia mati, kecuali ia akan mati seperti matinya orang jahiliyyah”. [HR. Bukhariy, Muslim , Ahmad)

Juga dalam sabdanya,

“Barang siapa yang ingin menasihati seorang penguasa, maka janganlah ia menampakkannya secara terang-terangan, akan tetapi hendaknya ia mengambil tangannya, dan berduaan dengannya. Jika ia terima, maka itulah (yang diharap). Jika tidak, maka ia telah melaksanakan kewajiban atas dirinya ”.(HR.Ibnu Abi Ashim, Syaikh Al-Albany rahimahullah berkata dalam Zhilal Al-Jannah (hal.514), “Sanadnya shohih”).

Sungguh, seorang muslim tidak diperkenankan untuk memberontak kepada pemerintah, menjelek-jelekkan pemerintah atau menyebarkan aib-aibnya secara terang-terangan.

Syaikh Bin Baz rohimahulloh pernah ditanya, “Apakah demonstrasi yang dilakukan oleh kaum pria dan wanita melawan pemerintah bisa dianggap termasuk sarana dakwah? Apakah orang yang meninggal di dalamnya dianggap mati syahid?”

Maka beliau rohimahulloh memberikan jawaban, “Saya tidak memandang demonstrasi yang dilakukan para kaum Hawa dan juga oleh kaum Adam sebagai suatu solusi . Akan tetapi itu merupakan sebab timbulnya fitnah (musibah), keburukan, sebab dizholiminya sebagian orang, dan melampaui batas atas sebagian orang tanpa haq. Akan tetapi, cara-cara yang syar’i (menasihati pemerintah) adalah dengan cara menyurat, menasihatinya, dan mendakwahinya menuju kepada suatu kebaikan dengan cara damai. Demikianlah yang ditempuh para ‘ulama. Demikianlah para sahabat Nabi shollallahu alaihi wasallam dan para pengikut mereka dalam kebaikan. Cara mereka menasihati dengan menyurat dan berbicara langsung dengan orang yang bersalah, pemerintah, dan penguasa. Dengan cara menghubunginya, menasihatinya, dan menyuratinya, tanpa membeberkan aibnya di atas mimbar-mimbar dan tempat-tempat lainnya (dengan berteriak), “Pemerintah Fulan melakukan begini dan begini, lalu hasilnya begini dan begini !! ”, Wallahul Musta’an”. (Simak kaset: Muqtathofaat min Aqwaal Al-Ulama)

Sungguh kita khawatir dengan ulah seorang politisi yang secara terang-terangan menghina pemerintah kita setelah keputusankenaikan harga BBM dengan mengatakan bahwa pemerintah kita menderita amnesia (lupa ingatan). Semoga Allah melindungi mereka dari hal itu dan mengampuni orang yang mengatakannya dan memberinya petunjuk.

Kekhawatiran kita juga terhadap aksi-aksi yang mempunyai niat baik, namun sungguh keburukan di dalamnya lebih banyak dari sekedar niatnya. Kerusakan, kekerasan, pembakaran, keributan, bentrok, luka-luka menghiasi jalan-jalan ibu kota dan kota-kota lainnya dalam usaha membatalkan keputusan naiknya harga BBM. Hingga nyawa, harga diri, akhlaq, menjadi seakan-akan lebih murah dari naiknya 30% harga BBM. Na’udzu billah min dzalik!

Duhai kita yang belum terprovokasi, duhai kita yang telah terprovokasi oleh nafsu diri, perhatikanlah hadits nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam di atas! Bahwa demo, baik yang secara damai tak menimbulkan kerusuhan atau kerusakan adalah tidak boleh dilakukan, karena sama saja meneriakkan aib pemerintah kita secara terang-terangan. Apalagi yang disertai dengan kerusakan dan kerusuhan. Na’udzu billah min dzalik! Wallahu a’lam!

10 Tanggapan to "Ketika Demo Berbicara Tentang Naiknya Harga BBM"

pertama kali post anda ga yang ‘aneh2’ nih.

tapi saya termasuk yang menghujat pemerintah secara terang2an sih 😆

tapi saya ga stuju klo aksi damai juga ga bole. aksi damai gimana dulu nih. klo aksi damai pan paling long march, ga ada tereak2 anarkis. bongkar2 aib pemerintah? kita bukan membongkar…tapi memperingatkan, rakyat kecil kayak kita gimana lagi caranya menyampaikan aspirasi ke pemerintah? klo saya punya hape pak sby ngapain saya cape2 nulis hujatan di blog saya. bahkan tulisan aspirasi saya yang pake kata baik2 aja di situs sby ga dipampang -.-;

klo demo yang anarkis dan risuh jelas saya ga stuju.

btw, tumben blog anda sepi hehehe…ga nulis hal kontroversial lagi nih?

Assalamu’alaykum.

Alhamdulillah, saya kuliah di sebuah PT yang mahaiswanya “bisa sabar, tidak mudah terprovokasi oleh isu2 yang ga jelas, yang lebih banyak menggunakan akal (long march pake biaya juga kan, sayang banget klo dibuang-buang untuk suatu harapan yang gak jelas -tolong kasih saya satu aja sejarah demo yg berhasil bikin pihak yg didemo langsung nerima tuntutan demonya- mendingan bwt baksos kek atw bwt biaya hidup) daripada menggunakan otot (klo long march/aksi damai pake otot jg kan?)…”

Btw situs SBY apaan?

Ow i got it, http://www.presidensby.info/ makasih atas inspirasinya.

lo hahaha…kok kesannya saya kuliah di pt yang anaknya ga sabaran sih? terus terang juga saya juga ga pernah ikutan demo2 kok. bukan masalah biaya tapi saya ga tahan panas2annya gitu.
soal biaya mas, apa sih yang ga perlu biaya? biaya juga termasuk effort, la, namanya juga usaha. inget kasus suharto turun? huehehe…mahasiswa sedikit banyak berusaha loo…klo nurutin sikap mas adem ayem aja uang sisa buat kebutuhan hidup yaaa….ga ada yang namanya reformasi…

ho oh..itu situsnya, komen saya ga di approve T.T padahal saya cuman tanya soal kenaikan harga BBM…

beginikah hakikat salafy maz’um,ngaku salafy tapi..membaiat penguasa kafir dinegeri ini,lama2 si bush atau si sharon juga dianggap bukan musuh ,wahai salafy maz’um??!!!

Wajar kalian ga kritis thd pemerintah,wong anda aja ga pernah di larang berdakwah oleh pemerintah,tapi tahukah kalian dakwah tauhid juga baro thd syirik yang menodai hakimiyyah,apakah hukum juga bukan milik Alloh.
Baca dulu deh tahkimul qowaniin karangan syaikh muhammad bin ibrohim alu syaikh.

kalian tuh ,selalu menembakkan sasarannya ke dada kaum muslimin sendiri sedangkan thd pemerintah kalian bersikap membela,walau sampai pemerintah menetapkan bahwa UU KAFIR SEBAGAI LANDASAN FALSAFAH MEREKA DALAM MEMERINTAH,apakah kalian sudah buta ?kekafiran apakah lagi yang lebih dari mengganti syariat islam dgn kufur,kalian anggap uu negeri ini tdk sama dgn ilyasiq yang dulu diterapkan oleh jenggis khan,ketika menginvasi negeri syam,yang mana syaikh ibnu taimiyah memfatwakan kafirnya tar tar serta siapaun yang berhakim dgn ilyaziq,jawab wahai orang2 yang tertipu???

Parah deh emang susah jadi orang yang moderat (tengah-tengah). Si nonasheilanya gak mau jihad sedangkan si ana irhabiyun (gila nih orang ngaku-ngaku teroris) kayaknya mau jihad asal-asalan.

Gw saranin si ana irhabiyyun sama nonasheila merit/nikah aja. Biar ntar menghasilkan anak-anak yang moderat (benar-benar umat yang pertengahan). Biar tercipta sejarah tentang terjadinya pernikahan antara orang RADIKAL dengan orang LIBERAL. Kan bagus tuh bisa saling memahami.

Bismillah.,

Mereka tidak tahu siapa yang ada di paling belakang kelompok mereka, wallahu a’lam. Karena yang mereka lakukan selalu menguntungkan orang kafir dan musuh-musuh Islam. inilah irhabiyun yang selalu menembakkan sasarannya ke dada kaum Muslimin. Logika saja, kenapa kamu ndak neror negeri Yahudi dan Amerika ?

astaghfirullah…
Agama seharusnya dijadikan alat pembebasan (teologi pembebasan), dimana bisa menjadi landasan pemikiran. bukan sebagai topeng yang menjijikkan..

saya dah gak bisa berkata2 lagi..
Udah tertindas, diprovokasi, masih aja nggak mau bergerak..

Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu yang merubahnya sendiri..

Berpikirlah wahai manusia..
Sesungguhnya akal pikiran adalah sebagian dari wahyu..

Perkataan Al Aarif merupaka perpaduan perkataan pendahulu mereka, Ahlul kalam (filsafat), Mu’tazilah dan Khawarij.

Adapun Sisi Ahlul kalam adl ketika dia berkata, “Agama seharusnya dijadikan alat pembebasan (teologi pembebasan),” Inilah pemikiran JIL yang menjadikan agama selalu dijadikan teori berpikir dan kebebasan. Lihatlah cemoohannya kepada ahlus sunnah yg menjadikan agama sebagai landasan hidup dan ittiba’ kepada sunnah rasul dikatakan sebagai “topeng yang menjijikkan”

Sedangkan sisi khawarijnya ketika ia berkata, “Udah tertindas, diprovokasi, masih aja nggak mau bergerak.” yang dia inginkan adalah kita demo dan ganti presiden… dengan presiden yang dia calonkan. Inilah harokiyyun yang salah menafsirkan ayat. Dari mana tafsiran ayat itu bahwa kita harus demo?

Adapun sisi Mu’tazilahnya adalah ketika dia berkata, “Berpikirlah wahai manusia.. Sesungguhnya akal pikiran adalah sebagian dari wahyu..”
Yaa inilah Mu’tazilah yang wahyu datang ketika dia berpikir. Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bahkan menegaskan bahwa wahyu bukanlah dari pikiran beliau namun dari sisi Allah Tabaroka wata’ala.

Tinggalkan Balasan ke sunniy Batalkan balasan

Statistik

  • 29.753 users

RSS Abu Salma M. Fachrozi

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

LINK SAHABAT

Promosi Author